Para pengungsi Rohingya, yang melarikan diri dari Myanmar untuk menghindari penumpasan brutal, kini menghadapi bahaya baru: hujan, Associated Press melaporkan, Kamis (3/5).
Hujan lebat tahunan akan segera mengguyur kamp-kamp dimana sekitar 700 ribu pengungsi Muslim Rohingya tinggal di pondok-pondok terbuat dari bambu dan plastic, yang dibangun di sepanjang bukit-bukit curam. Mereka menghadapi banjir, dengan rata-rata curah hujan yang mencapai 40- 60 sentimeter per bulan.
Badan-badan bantuan memperingatkan kemungkinan terjadinya bencana. Hujan-hujan sporadis telah melanda kamp-kamp itu. Hujan lebat diperkirakan akan tiba dalam beberapa minggu ke depan. Organisasi-organisasi bantuan telah menyiapkan pasokan di seluruh kamp, mengingat banjir bisa memblokir akses ke makanan, air dan obat-obatan.
Para pengungsi juga menghadapi kemungkinan bahaya lain yaitu tanah longsor dan badai. [vm/al]