Pasukan keamanan Irak, Minggu (3/9) dikerahkan di kota minyak Kirkuk, Irak utara untuk mencegah kekerasan lebih lanjut. Jumlah korban tewas dalam bentrokan antar kelompok etnis pada hari Sabtu (2/9) meningkat menjadi empat, kata polisi dan sumber keamanan.
Empat pengunjuk rasa ditembak mati, Sabtu dalam bentrokan antar kelompok etnis di Kirkuk yang terjadi setelah ketegangan selama berhari-hari. Sumber polisi dan medis mengatakan keempat korban tersebut adalah warga Kurdi.
Amir Shwani, juru bicara kepolisian Kirkuk, dalam sebuah pernyataan kepada wartawan mengatakan bahwa jam malam telah dicabut dan kendaraan bergerak normal di kota itu pada hari Minggu.
Namun pasukan keamanan telah mengerahkan pasukan tambahan di jalan-jalan untuk “mencegah kekerasan dan melindungi warga sipil,” katanya.
Perselisihan tersebut berpusat pada sebuah bangunan di Kirkuk yang pernah menjadi markas besar Partai Demokrat Kurdistan (KDP) tetapi menjadi markas tentara Irak sejak tahun 2017.
Mahkamah Agung federal Irak mengeluarkan keputusan mendesak pada hari Minggu yang mewajibkan pemerintah untuk menunda prosedur mengenai penyerahan sebuah bangunan di Kirkuk kepada KDP, kantor berita negara melaporkan.
Keputusan tersebut bisa meningkatkan ketegangan di tengah diskusi mengenai kembalinya partai Kurdi yang kuat ke kota tersebut. [my/jm]