Tautan-tautan Akses

AS, Irak Bahas Kerja Sama Pertahanan Jangka Panjang


Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berjalan bersama Menteri Pertahanan Irak Thabit Muhammad Al-Abbas setelah keduanya melangsungkan pembicaraan di Pentagon, Washington, pada 7 Agustus 2023. (Foto: AP/Manuel Balce Ceneta)
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berjalan bersama Menteri Pertahanan Irak Thabit Muhammad Al-Abbas setelah keduanya melangsungkan pembicaraan di Pentagon, Washington, pada 7 Agustus 2023. (Foto: AP/Manuel Balce Ceneta)

Amerika Serikat dan Irak berharap untuk dapat mengambil langkah-langkah penting guna memperluas kemitraannya dari satu fokus yang hampir semuanya berpusat pada upaya untuk melawan kelompok ISIS menjadi hal yang digambarkan oleh beberapa pejabat AS sebagai sebuah aliansi pemerintah menyeluruh.

Pejabat pertahanan dan diplomat dari kedua negara bertemu di Pentagon pada Senin (7/8), untuk memulai pembicaraan selama dua hari yang mencakup pertemuan antara Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Menteri Pertahanan Irak Thabit Muhammad al-Abbasi.

"Kita menyadari ... misi militer kita akan berubah saat pasukan Anda membangun kemampuannya," kata Austin kepada Abbasi, menggambarkan pembicaraan itu sebagai bagian dari "langkah selanjutnya dalam kemitraan pertahanan strategis kedua negara."

Berbicara melalui seorang penerjemah, Abbasi mengatakan bahwa meskipun sangat penting untuk "mempertahankan kemenangan-kemenangan" yang telah diperoleh pasukan Irak dan AS, "[yang] paling penting sekarang adalah meningkatkan hubungan dan kerja sama antara kita dan Amerika Serikat ke depannya."

"Kami sangat yakin tidak akan meninggalkan Washington tanpa keberhasilan," tambahnya.

AS memiliki sekitar 2.500 tentara di Irak yang bertugas memberi saran dan membantu pasukan keamanan Irak saat mereka mengejar sisa-sisa kelompok ISIS.

Sejumlah pejabat AS mengatakan kerja sama antara pasukan AS dan Irak di negara Timur Tengah tersebut terbukti berhasil. AS memperkirakan jumlah pasukan ISIS di Irak kini telah berkurang menjadi di bawah 1.000 dan kepemimpinan kelompok tersebut juga terus dipatahkan oleh pasukan Irak.

Keberhasilan tersebut juga terlihat dari berkurangnya jumlah serangan yang dilancarkan oleh ISIS di Irak sebesar 64 persen pada tahun ini, kata para pejabat AS. Serangan-serangan yang muncul juga tidak terlalu mematikan.

"Saya rasa akan sangat wajar untuk mengatakan bahwa dalam beberapa waktu ke depan, jumlah pasukan AS yang ada di Irak akan jauh berkurang dari yang ada saat ini," ungkap Dana Stroul, wakil asisten sekretaris bidang pertahanan untuk Timur Tengah, kepada para wartawan pada Senin. [my/rs]

Forum

XS
SM
MD
LG