Pengusaha Muda Indonesia Ingin Bangun Bisnis Global di Bidang IT

  • Sara Schonhardt

Pengusaha muda Nadiem Makarim memulai Go-Jek, layanan taksi motor, yang baru-baru ini memenangkan perlombaan yang disponsori Departemen Luar Negeri AS dan dilirik oleh para investor.

Pertumbuhan teknologi informasi (IT) di Indonesia semakin pesat dan pengusaha muda generasi baru ingin membangun merek global berikutnya dengan bisnis yang menggabungkan solusi inovatif untuk masalah-masalah lokal dan model tiruan yang sudah terbukti.

Pertumbuhan internet di Indonesia semakin pesat dan pengusaha muda generasi baru ingin membangun merek global berikutnya dengan bisnis yang menggabungkan solusi inovatif untuk masalah-masalah lokal dan model tiruan yang sudah terbukti. Tetapi mereka optimis akan iklim kewirausahaan di Indonesia yang kata sebagian orang adalah yang terbaik di dunia.

Andy Sjarif, pendiri situs Sitti, platform iklan kontekstual berbahasa Indonesia, mengatakan perusahaan milyaran dolar berikutnya akan berasal dari Indonesia.

Sjarif adalah salah seorang pengusaha yang ingin memajukan banyak usaha kecil dan menengah di Indonesia yang sudah menghidupkan perekonomian, dan meningkatkan bisnis mereka dengan menghubungkan mereka secara online.

Ia mengatakan, “Sekarang ini Indonesia adalah sarang pertumbuhan teknologi. Apakah kita bisa menjadi 'Silicon Valley' berikutnya? Saya pikir kami memiliki format yang berbeda."

Perusahaan Sjarif berupaya meniru kesuksesan Silicon Valley dengan menempatkan iklan di situs-situs internet. Iklan-iklan tersebut ditulis dalam Bahasa Indonesia, bahasa yang dimengerti oleh sebagian besar pengguna internet yang jumlahnya sekitar 45 juta orang. Namun iklan itu tidak didukung oleh program iklan Google yang serupa.

Dengan meningkatnya popularitas media sosial, pengusaha lain turut bergabung dalam ledakan teknologi di Indonesia. Mereka mengatakan perusahaan mereka, meski tidak selalu inovatif, memodifikasi dan mengadaptasi model yang telah terbukti sesuai dengan konteks Indonesia.

Selina Limman adalah pencipta Urbanesia, direktori online yang memberikan poin atau hadiah kepada pengguna yang menulis tinjauan dan ulasan tentang berbagai tempat di Jakarta.

Ia mengatakan, "Saya tidak akan berbohong. Ini bukan inovasi baru. Saya tahu tentang Yelp dan Citysearch. Saya bisa melihat kebutuhan dan permintaannya. Ada celah di sana. Sekarang, belum ada situs seperti ini di Indonesia."

Dengan lebih dari 700 situs sudah online dan tujuh situs baru diluncurkan setiap minggu, Sjarif hanyalah satu dari banyak orang yang menyebut Indonesia sebagai Silicon Valley berikutnya. Bank terbesar di Indonesia, Mandiri, memberikan pinjaman sebesar lima milyar dolar kepada para pengusaha awal tahun lalu dan akan segera meluncurkan program yang memusatkan perhatian pada apa yang disebutnya "pengusaha berteknologi."

Tapi proliferasi bisnis baru itu tidak hanya terbatas pada online saja.

Lebih dari 500 pemilik usaha baru-baru ini ikut dalam kompetisi yang diselenggarakan Program Kewirausahaan Global Departemen Luar Negeri Amerika, yang membantu menghubungkan para pengusaha dengan mentor dan calon investor.