Penjualan Barang Mewah Global Diperkirakan Turun 2% Tahun 2024

FILE: Logo Louis Vuitton di luar toko Louis Vuitton di Paris, Prancis, 27 Januari 2020. (Gonzalo Fuentes/REUTERS)

Sektor barang mewah pribadi diperkirakan akan tumbuh antara nol persen dan empat persen pada nilai tukar konstan pada tahun 2025, didukung oleh penjualan di Eropa dan Amerika, dengan China diperkirakan baru akan pulih pada paruh kedua tahun 2025, kata Bain.

Penjualan barang mewah global akan turun dua persen pada tahun 2024 yang dicatat sebagai salah satu tahun terlemah untuk penjualan barang mewah global, kata perusahaan konsultan Bain & Company.

Dalam laporannya yang diawasi secara seksama mengenai pasar global senilai $386 miliar itu, Bain memperkirakan penurunan penjualan sebesar 20-22 persen terjadi di China. Penjualan barang mewah menyusut setelah mengalami lonjakan selama bertahun-tahun sebelum pandemi yang dipicu oleh orang kaya dan kelas menengah yang sedang tumbuh.

Perkiraan tersebut termasuk dampak akibat pergerakan mata uang. “Ini adalah yang pertama kalinya industri barang mewah pribadi mengalami penurunan sejak krisis 2008-09, dengan pengecualian pandemi,” kata mitra Bain, Federica Levato, kepada kantor berita Reuters.

Studi yang dirilis pada hari Rabu ini kemungkinan akan meningkatkan kekhawatiran di kalangan investor bahwa penurunan sekarang di sektor ini, yang telah menjatuhkan saham-saham seperti LVMH dan Kering, mungkin akan lebih lama dan lebih dalam dari yang diantisipasi.

Penjualan global barang-barang pribadi mewah - yang mencakup pakaian, aksesori, dan produk kecantikan - diperkirakan akan datar dengan nilai tukar konstan selama musim liburan, dengan kinerja China yang masih negatif, kata Levato.

Pergeseran oleh merek-merek untuk menempatkan produk mereka dalam kisaran harga yang lebih tinggi, ditambah melemahnya kepercayaan konsumen di tengah perang, kesulitan ekonomi Republik Rakyat China (RRT), dan pemilihan umum di seluruh dunia, telah membuat banyak konsumen, terutama konsumen yang lebih muda, tidak melakukan pembelian.

“Basis konsumen mewah telah menurun sebanyak 50 juta selama dua tahun terakhir, dari total sekitar 400 juta konsumen,” kata Levato.

Prospek pertumbuhan pasar sebagian bergantung pada pilihan strategi merek, termasuk dalam hal harga, tambahnya.

Sebagai tanda lebih jauh bahwa harga yang lebih tinggi menahan konsumen, Bain mengatakan bahwa toko-toko kinerjanya lebih baik, didorong oleh pencarian nilai oleh pembeli.

Sektor barang mewah pribadi diperkirakan akan tumbuh antara nol persen dan empat persen pada nilai tukar konstan pada tahun 2025, didukung oleh penjualan di Eropa dan Amerika, dengan China diperkirakan baru akan pulih pada paruh kedua tahun 2025, kata Bain.

Levato mengatakan kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat telah menghilangkan satu ketidakpastian, sementara kemungkinan penurunan suku bunga dan pemotongan pajak dapat mendorong orang Amerika untuk membelanjakan lebih banyak uang.

Berbeda dengan barang-barang pribadi, pengeluaran mewah untuk pengalaman, seperti perhotelan dan makan, diperkirakan akan meningkat tahun ini, kata Bain. [my/ab]