Pasaran mobil di China yang terbesar di dunia, sudah pulih ke penjualan di atas tingkat sebelum pandemi. Pembelian naik 6% pada Agustus dibandingkan tahun sebelumnya, sementara penjualan di Amerika turun 9,5%.
Produsen mobil internasional dan China memamerkan puluhan mobil listrik dan ini merupakan bagian dari persaingan dalam industri untuk memenuhi kuota penjualan pemerintah China yang diterapkan untuk mempromosikan teknologi mobil listrik ini.
Mobil listrik semakin mampu menawarkan kecepatan dan akselerasi yang bersaing dengan mobil berbahan bakar bensin, dan ini merupakan upaya untuk membuat teknologi mobil listrik menjadi produk yang diminati semakin banyak orang.
BACA JUGA: 3.500 Perusahaan AS Tuntut Trump atas Tarif Impor ChinaBeberapa mobil listrik menjanjikan jarak tempuh hingga 600 kilometer tanpa perlu dicharge kembali, dan ini melampaui jangkauan rata-rata mobil berbahan bakar bensin dengan tangki penuh.
Perusahaan mobil Ford Motor Corporation. baru-baru ini memamerkan jenis kendaraan SUV barunya, Mustang Mach-E di China, yang digerakkan sepenuhnya dengan listrik. Mobil itu menawarkan akselerasi dari 0 ke 100 km per jam hanya dalam 3,5 detik.
Nissan Motor Corporation memamerkan SUV Ariya yang juga digerakkan listrik, dan katanya bisa menempuh jarak 610 kilometer tanpa membutuhkan charge ulang.
“Kami perlu menyesuaikan dengan pasar China,” kata CEO Makoto Uchida pada konferensi pers lewat video dari markas Nissan di Yokohama, Jepang.
Uchida mengatakan, China merupakan kunci penting bagi upaya yang sedang dilakukan untuk memulihkan kinerja Nissan, yang menurut laporan menderita kerugian $ 6,2 miliar tahun fiskal lalu yang berakhir pada Maret. [ps/jm]