Pentagon mengalami kekurangan dana sekitar 10 miliar dolar AS untuk persenjataan militer AS yang dibutuhkan, guna menggantikan senjata yang sudah dikirimkan ke Ukraina. Kekurangan anggaran ini membutuhkan dana tambahan dari Kongres untuk menutupnya. Hal itu disampaikan seorang pejabat tinggi di Kementerian Pertahanan AS.
“Kami tidak melihat adanya alternatif lain di luar (RUU) pendanaan tambahan atau memiliki anggaran itu melalui penambahan dalam RUU Alokasi, dalam upaya memenuhi pengisian kembali senjata yang kita butuhkan,” kata Deputi Sekretaris Kementerian Pertahanan, Kathleen Hicks kepada para jurnalis pada Senin.
“Kami mungkin mengharapkan sekitar 10 miliar dolar AS, untuk menggantikan semuanya. Semua persenjataan yang sudah kita berikan dalam kerangka pasokan ke Ukraina,” pejabat yang lain mengatakan kepada VOA.
Para pejabat Pentagon berharap memperoleh pendanaan guna mengganti pasokan senjata itu dalam permintaan tambahan yang diajukan pemerintahan presiden Biden, yang mencakup h jutaan dolar dana bantuan tambahan bagi Ukraina, Israel dan Taiwan. Meski begitu, Kongres belum meloloskan RUU Penambahan Bantuan itu, karena perbedaan pendapat terkait anggaran dan keamanan perbatasan AS.
Kekurangan anggaran ini terkait dengan cara Pentagon dalam menghitung bantuan yang telah dikirimkan ke Ukraina. Pada Juni lalu, Pentagon mengatakan bahwa pihaknya melebih-lebihkan nilai dari senjata yang sudah dikirim ke Ukraina sebesar sekitar 6,2 miliar dolar AS selama dua tahun terakhir.
Ketika menghitung perkiraan paket bantuan mereka, Departemen Pertahanan telah menghitung biaya yang dikeluarkan untuk menggantikan pasokan senjata yang diberikan ke Ukraina. Sementara mereka mengatakan, anggaran itu seharusnya menjumlahkan biaya sistem yang sebenarnya sudah dikirimkan, kata para pejabat kepada VOA ketika itu.
Kesalahan itu memberikan perlindungan hukum yang dibutuhkan Pentagon untuk mengirim lebih banyak bantuan ke Ukraina. Tetapi persoalan tetap muncul, karena lebih banyak dana akan dibutuhkan untuk mengisi persediaan militer AS dengan senjata yang lebih baru dan lebih mahal.
Kegagalan untuk mengisi persediaan senjata AS akan berdampak negatif terhadap kesiapsiagaan militer, kata pejabat lain kepada VOA.
Departemen Pertahanan masih memiliki otorisasi untuk sekitar 4 miliar dolar AS sebagai bantuan ke Ukraina. Tetapi pejabat-pejabat di Pentagon telah mengatakan kepada para jurnalis, bahwa pengiriman bantuan tambahan tanpa kemampuan untuk mengisi persediaan senjata AS akan menjadi sebuah risiko, di mana Departemen Pertahanan tidak ingin melakukannya pada titik ini.
Tetapi Laksamana Muda Mark Montgomery, pensiuan AL yang juga analis pertahanan di Yayasan untuk Pertahanan Demokrasi, mengatakan kepada VOA bahwa ada sejumlah senjata kunci yang bisa dikirim AS ke Ukraina tanpa mengorbankan kesiapsiagaan militernya, “Karena militer tidak lagi membutuhkan senjata itu.”
Salah satu senjata itu adalah amunisi tandan 155 milimeter, yang menurut Montgomery, tidak digunakan AS dalam perencanaan tempur. “Ini akan bisa memberikan amunisi 155 milimeter ke Ukraina dengan cepat,” kata dia.
Senjata lain yang bisa dikirim secepatnya tanpa menimbulkan dampak terhadap kesiapsiagaan militer AS adalah kendaraan tempur M113.
“Kita memiliki ribuan kendaraan semacam ini yang sedang kita alihkan. Kita bisa mengirimkannya ke Ukraina,” dia mengatakan itu kepada VOA. [ns/ab]