Menurut seorang pejabat senior Departemen Pertahanan Amerika, uji coba misil oleh Korea Utara hari Rabu (5/4) berakhir gagal ketika roketnya berputar-putar tidak terkendalikan dan terjun ke laut dan terbakar. Uji coba itu dilakukan menjelang pertemuan pertama Presiden Trump dengan Presiden China Xi Jinping pekan ini sehingga menimbulkan spekulasi bahwa uji coba itu mungkin disengaja untuk mendapat perhatian kedua presiden.
Menurut seorang pejabat Amerika, misil jenis Scud itu yang diperpanjang jarak tempuhnya dan buatan Rusia, mengalami kerusakan dalam penerbangan dan jatuh ke laut di lepas pantai timur Korea Utara.
Berdasarkan kajian awal Amerika dan Korea Selatan, misil itu KN-15 berjarak sedang yang diketahui mula-mula diujicoba oleh Korea Utara bulan Februari. Namun, beda dari KN-15 yang menggunakan bahan bakar padat, yang ditembakkan hari Rabu menggunakan bahan bakar cair dan ditembakkan dari lokasi tetap bukan dari peluncur mobil, kata pejabat tadi.
Militer Korea Selatan menjelaskan, misil itu ditembakkan dari darat dekat kota Sinpo di pesisir timur Korea Utara dan terbang hanya sekitar 60 kilometer. Korea Utara berusaha keras meningkatkan sistem senjatanya untuk menghadapi yang disebutnya sikap permusuhan dari Amerika dan tahun lalu melakukan dua percobaan nuklir.
Ralp Cossa, presiden Forum Pasifik think tank CSIS di Honolulu mengatakan, ia memang memperkirakan Korea Utara akan melakukan sesuatu bertepatan dengan KTT Trump-Xi Jinping, barangkali melakukan percobaan nuklir. Peluncuran gagal tadi bolehjadi hanya pembuka, yang akan disusul dengan banyak lagi, sementara KTT dibuka hari Kamis.
Media pemerintah Korea Utara mengatakan dalam waktu tidak lama lagi dunia akan menyaksikan apa yang disebut ‘peristiwa sukses’ dalam program antariksa negara itu. Amerika, Korea Selatan dan lainnya menyebut program antariksa Korea Utara hanya kedok bagi programnya mengembangkan misil jarak jauh.
Menteri Luar Negeri Amerika Rex Tillerson mengakui terjadinya peluncuran itu lewat pernyataan singkat, namun menambahkan bahwa Amerika sudah berkata cukup banyak mengenai Korea Utara dan tidak akan memberi tanggapan lebih lanjut. Trump mengatakan China harus berbuat lebih banyak dalam menekan Korea Utara menghentikan program nuklir dan misilnya. Jurubicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan hari Rabu semua pihak harus terlibat.
Pengamat mengemukakan, Korea Utara juga bolehjadi akan mencoba roket jarak jauh tanggal 15 April ulangtahun pendiri negara itu Kim Il Sung, kakek dari pemimpin sekarang Kim Jong Un. [al]