Turki telah meningkatkan upaya membendung aliran pejuang asing yang ingin bergabung dengan militan Negara Islam atau ISIS yang kini berusaha menguasai Kobani, kota Suriah di dekat perbatasan dengan Turki, tetapi perbatasan yang tidak dijaga ketat dan para penjaga perbatasan yang bisa disuap membuat penyeberangan ilegal melintasi perbatasan cukup mudah.
Tank-tank Turki berpatroli di perbatasan negara itu dengan Suriah, tetapi setelah tank-tank itu pergi tidak sulit bagi orang yang ingin menerobos perbatasan dengan penghalang kawat berduri yang longgar itu. Kota perbatasan Kobani, yang dipertahankan mati-matian oleh milisi Kurdi di Suriah utara dan dikepung oleh militan Negara Islam atau ISIS, terlihat jelas dari sisi Turki melalui celah pagar yang tidak dijaga.
Perlintasan perbatasan Oncupinar, satu jam perjalanan dengan mobil dari kota Aleppo, Suriah, sangat ramai dengan orang-orang yang berusaha melintasi perbatasan ke salah satu wilayah yang paling keras di dunia itu. Banyak di antara mereka adalah orang Kurdi Turki yang ingin membantu saudara-saudara mereka sesama etnis Kurdi di Suriah; tetapi, mereka yang berusaha bergabung dengan militan ISIS juga menemukan cara untuk melintasi perbatasan.
Seorang bekas penyelundup, yang diidentifikasi sebagai Mustafa, mengatakan siapa pun bisa menyeberang dengan mudah dari Turki ke Suriah atau sebaliknya. Dia mengatakan biayanya tidak lebih dari 50 lira Turki atau sekitar $20, bagi seseorang untuk memasuki Suriah secara ilegal.
Mustafa berbicara dengan Associated Press dengan syarat tidak disebutkan jatidirinya karena takut penangkapan oleh pihak berwenang atau balas dendam oleh penjahat dan militan. Dia mengatakan sebagian besar orang yang ingin menyeberang adalah orang Turki atau orang Suriah, tetapi ada juga orang asing.
“Saya bertemu tiga orang asing pada bulan September yang berbicara bahasa Inggris dengan aksen Amerika. Mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka ingin pergi ke wilayah yang dikuasai oleh ISIS. Saya katakan kepada mereka agar pergi ke kamp pengungsi di Kilis yang jaraknya 15 kilometer dari sini dan melintasi perbatasan dari sana. Mereka mengatakan akan memberi saya uang jika saya mengantarkan mereka ke sana, tapi mereka tidak muncul pada waktu yang ditentukan,” tambah Mustafa.
Penyelundup lain mengukuhkan pernyataan Mustafa tentang tempat penyeberangan ISIS di dekat sebuah kamp pengungsi di Kilis, dan mengatakan ada satu lagi tempat penyeberangan yang terletak lebih jauh ke timur dekat kota Jarablus, di Suriah. Pemerintah Turki telah meningkatkan keamanan perbatasan, namun para pejabat di Ankara mengakui bahwa menghilangkan penyeberangan ilegal sangat tidak mungkin.
Para penyelundup mengatakan bahwa tindakan keras oleh pihak berwenang dalam setahun terakhir telah membuat pekerjaan mereka lebih berbahaya, tapi perbatasan masih bisa dilalui oleh penyeberang ilegal karena pengetahuan mereka mengenai berbagai celah di perbatasan yang tidak dijaga ketat dan keterlibatan sebagian penjaga perbatasan.