Jaksa China Serukan Hukuman Berat bagi Politikus Bo Xilai

Politikus tersingkir China Bo Xilai dalam ruang sidang di pengadilan Jinan, provinsi Shandong (26/8).

Peradilan korupsi pejabat Politbiro Komunis yang tersingkir, Bo Xilai, telah berakhir hari Senin (26/8) setelah sidang selama lima hari.
Jaksa China menyerukan hukuman berat untuk bekas tokoh Partai Komunis China, Bo Xilai, dalam sidang korupsi yang berakhir hari Senin (26/8) setelah berlangsung selama lima hari.

Jurubicara mahkamah Liu Yanjie mengatakan, bukti-bukti kesalahan Bo cukup kuat dan faktanya jelas menyangkut dakwaan penyuapan, penggelapan, dan penyalahgunaan wewenang.

Pengadilan Rakyat Tingkat Menengah di Jinan, China Timur, mengumumkan Senin pagi bahwa vonis akan diumumkan pada tanggal yang akan ditentukan kemudian.

Bo dituduh menerima suap dari seorang pengusaha kaya, menggelapkan dana, dan menyalahgunakan wewenang.

Dalam kesaksiannya hari Minggu, Bo menyebut mantan staf tertingginya, bekas-kepala kepolisian Chongqing Wang Lijun, pembohong. Wang sebelumnya memberitahu pengadilan bahwa Bo berusaha menutup-nutupi keterlibatan istrinya dalam pembunuhan seorang pengusaha Inggris pada tahun 2011. Bo mengatakan istrinya “tidak waras” dan kesaksian istrinya itu “menggelikan”

Bo mengaku melakukan kesalahan, tetapi membantah melakukan kejahatan apapun. Para pemimpin Komunis China memberhentikan Bo sebagai ketua partai di Chongqing tahun lalu dan mengeluarkannya dari Politbiro ketika Wang menuduhnya terlibat dalam pembunuhan tadi. Bo juga didakwa mencuri dana pemerintah sebanyak 800 ribu dolar yang disisihkan untuk sebuah proyek pembangunan.