Persidangan bintang politik yang pamornya jatuh, Bo Xilai, telah dimulai di kota pantai Timur China, Jinan - salah satu dari kasus politik terbesar China dalam beberapa dasawarsa.
Sebagian besar hari pertama sidang Bo Xilai seperti yang terlihat melalui perkembangan di Internet adalah sengitnya tanya jawab antara Bo dan para pengacaranya dengan jaksa yang menuduhnya melakukan korupsi, suap dan penyalahgunaan kekuasaan.
Jutaan pengguna mikroblog China dan keputusan pengadilan untuk membiarkan persidangan untuk diliput secara online merupakan contoh keterbukaan yang langka, terutama dalam kasus politik yang sensitif.
Rachel Lu, editor Tea Leaf Nation, sebuah situs yang memonitor media sosial China, mengatakan meskipun isi mikroblog Pengadilan Tingkat Menengah Jinan tampaknya akan membosankan ketika pengadilan dimulai, ternyata secara bertahap justru menjadi lebih menarik setelah naskah panjang sidang itu dirilis dengan foto-foto dan rekaman suaranya.
“Bo Xilai dan pengacaranya, pada dasarnya mempertanyakan semua bukti yang diajukan terhadap dirinya, sehingga semua orang menurut saya sedikit terkejut bahwa hal itu terjadi,” ujarnya.
Jaksa mengatakan Bo menggunakan istri, anak dan pihak lainnya untuk mengantongi US$4 juta lebih dalam bentuk uang tunai dan properti. Sebagian besar proses pengadilan, Kamis (22/8), dipusatkan pada tuduhan bahwa Bo menerima suap dari direktur sebuah perusahaan pengembang sewaktu menjabat sebagai walikota dan ketua partai kota di timur laut China, Dalian.
Bo menyangkal telah menerima suap. Tidak seperti kasus-kasus sebelumnya yang melibatkan para pejabat tinggi, ia tampaknya harus berjuang keras menghadapi tuduhan itu. Para analis mengatakan walaupun ia berusaha keras melawan tuduhan terhadap dirinya, kemungkinan keputusan akhir untuk kasus itu telah diputuskan. Media pemerintah China mengatakan sidang itu akan diselesaikan hari Jumat.
“Menurut saya hasilnya tidak akan diputuskan oleh hakim atau pengadilan, namun telah diputuskan oleh pemimpin tertinggi. Jadi, itu hanya pertunjukan. Pengadilannya lebih terbuka dibandingkan perkiraan sebelumnya, tetapi masih sebagai pertunjukan,” ujar Michael Anti, kolumnis dan pengamat Internet China.
Sidang itu tidak hanya mengungkapkan rincian baru terkait tuduhan korupsi terhadap Bo, tetapi juga menunjukkan sejumlah penyelidikan terhadap orang-orang yang terlibat, termasuk istri Bo. Putra Bo juga terdaftar sebagai penerima suap untuk ayahnya, tetapi dokumen pengadilan yang diunggah ke Internet tidak mengatakan ia juga diselidiki.
Dakwaan yang diunggah ke online mengatakan selain tuduhan korupsi dan suap, Bo juga menyalahgunakan kekuasaan ketika ia berusaha menghentikan penyelidikan pembunuhan yang melibatkan istrinya terhadap seorang pengusaha Inggris.
Wartawan asing mengamati dari jauh jalannya persidangan dan sebagian besar bergantung pada berita-berita terbaru online. Para pejabat mengatakan lebih dari 100 orang menghadiri sidang tersebut, 19 diantaranya adalah wartawan.
Sidang Kamis menjadi kali pertama Bo yang berusia 64 tahun terlihat di muka umum sejak penangkapannya pada Maret tahun lalu. Sebuah gambar yang dirilis pengadilan menunjukkan, Bo sedang berdiri lunglai dengan tangan dilipat, disamping dua polisi. Sidang akan berlangsung dua hari dan vonis diperkirakan keluar awal September.
Sebagian besar hari pertama sidang Bo Xilai seperti yang terlihat melalui perkembangan di Internet adalah sengitnya tanya jawab antara Bo dan para pengacaranya dengan jaksa yang menuduhnya melakukan korupsi, suap dan penyalahgunaan kekuasaan.
Jutaan pengguna mikroblog China dan keputusan pengadilan untuk membiarkan persidangan untuk diliput secara online merupakan contoh keterbukaan yang langka, terutama dalam kasus politik yang sensitif.
Rachel Lu, editor Tea Leaf Nation, sebuah situs yang memonitor media sosial China, mengatakan meskipun isi mikroblog Pengadilan Tingkat Menengah Jinan tampaknya akan membosankan ketika pengadilan dimulai, ternyata secara bertahap justru menjadi lebih menarik setelah naskah panjang sidang itu dirilis dengan foto-foto dan rekaman suaranya.
“Bo Xilai dan pengacaranya, pada dasarnya mempertanyakan semua bukti yang diajukan terhadap dirinya, sehingga semua orang menurut saya sedikit terkejut bahwa hal itu terjadi,” ujarnya.
Jaksa mengatakan Bo menggunakan istri, anak dan pihak lainnya untuk mengantongi US$4 juta lebih dalam bentuk uang tunai dan properti. Sebagian besar proses pengadilan, Kamis (22/8), dipusatkan pada tuduhan bahwa Bo menerima suap dari direktur sebuah perusahaan pengembang sewaktu menjabat sebagai walikota dan ketua partai kota di timur laut China, Dalian.
Bo menyangkal telah menerima suap. Tidak seperti kasus-kasus sebelumnya yang melibatkan para pejabat tinggi, ia tampaknya harus berjuang keras menghadapi tuduhan itu. Para analis mengatakan walaupun ia berusaha keras melawan tuduhan terhadap dirinya, kemungkinan keputusan akhir untuk kasus itu telah diputuskan. Media pemerintah China mengatakan sidang itu akan diselesaikan hari Jumat.
“Menurut saya hasilnya tidak akan diputuskan oleh hakim atau pengadilan, namun telah diputuskan oleh pemimpin tertinggi. Jadi, itu hanya pertunjukan. Pengadilannya lebih terbuka dibandingkan perkiraan sebelumnya, tetapi masih sebagai pertunjukan,” ujar Michael Anti, kolumnis dan pengamat Internet China.
Sidang itu tidak hanya mengungkapkan rincian baru terkait tuduhan korupsi terhadap Bo, tetapi juga menunjukkan sejumlah penyelidikan terhadap orang-orang yang terlibat, termasuk istri Bo. Putra Bo juga terdaftar sebagai penerima suap untuk ayahnya, tetapi dokumen pengadilan yang diunggah ke Internet tidak mengatakan ia juga diselidiki.
Dakwaan yang diunggah ke online mengatakan selain tuduhan korupsi dan suap, Bo juga menyalahgunakan kekuasaan ketika ia berusaha menghentikan penyelidikan pembunuhan yang melibatkan istrinya terhadap seorang pengusaha Inggris.
Wartawan asing mengamati dari jauh jalannya persidangan dan sebagian besar bergantung pada berita-berita terbaru online. Para pejabat mengatakan lebih dari 100 orang menghadiri sidang tersebut, 19 diantaranya adalah wartawan.
Sidang Kamis menjadi kali pertama Bo yang berusia 64 tahun terlihat di muka umum sejak penangkapannya pada Maret tahun lalu. Sebuah gambar yang dirilis pengadilan menunjukkan, Bo sedang berdiri lunglai dengan tangan dilipat, disamping dua polisi. Sidang akan berlangsung dua hari dan vonis diperkirakan keluar awal September.