Kementerian Luar Negeri Perancis hari Minggu (9/12) menyerukan kepada Presiden Amerika Donald Trump untuk tidak mencampuri politik di Perancis. Pernyataan ini disampaikan menanggapi cuitan Trump di Twitter tentang demonstrasi di Paris.
‘’Kami tidak mencampuri politik dalam negeri Amerika dan kami ingin Amerika berlaku demikian pula,’’ ujar Menteri Luar Negeri Jean-Yves Le Drian kepada televisi LCI.
‘’Saya mengatakan ini kepada Donald Trump, dan Presiden Perancis mengatakan hal yang sama: jangan usik kami.’’
Le Drian menanggapi cuitan Trump Sabtu pagi (8/12). ‘’Hari yang sangat menyedihkan di Paris. Mungkin ini saatnya untuk menyudahi Perjanjian Paris yang konyol dan sangat mahal, dan mengembalikan uang kepada orang-orang dalam bentuk pengenaan pajak yang lebih rendah?’’ cuit Trump.
Very sad day & night in Paris. Maybe it’s time to end the ridiculous and extremely expensive Paris Agreement and return money back to the people in the form of lower taxes? The U.S. was way ahead of the curve on that and the only major country where emissions went down last year!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) December 8, 2018
Cuitan Trump sebelumnya juga menyindir seakan-akan para demonstran berpihak pada keputusannya meninggalkan Perjanjian Iklim Paris tahun 2015, perjanjian bersejarah yang disepakati oleh lebih dari 100 negara untuk mengatasi perubahan iklim.
The Paris Agreement isn’t working out so well for Paris. Protests and riots all over France. People do not want to pay large sums of money, much to third world countries (that are questionably run), in order to maybe protect the environment. Chanting “We Want Trump!” Love France.
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) December 8, 2018
Hampir dua ribu orang ditangkap di seluruh Perancis pada hari Sabtu (8/12) dalam demonstrasi besar yang dilangsungkan di beberapa kota.
Kementerian Dalam Negeri Perancis mengatakan sekitar 136 ribu orang berunjukrasa menentang tingginya biaya hidup. Para demonstran juga menunjukkan kekecewaan mereka terhadap Presiden Emmanuel Macron.
Demonstrasi berlangsung di sejumlah kota, antara lain Paris, Marseilles, Bordeaux, Lyon, dan Toulouse. [em]