Perancis dan negara-negara Barat mitranya berencana melanjutkan protes dalam beberapa hari mendatang di dewan pengawas nuklir PBB untuk mengkritik keputusan Iran meninggalkan kerja sama dengan badan itu, kata menteri luar negeri Perancis hari Selasa (2/3).
"Ketegangan nuklir akan membawa kita dalam beberapa hari mendatang mengeluarkan protes dalam kerangka Dewan Gubernur IAEA untuk menyesalkan keputusan tersebut," kata Jean-Yves Le Drian dalam sebuah sidang parlemen.
Iran menyatakan bulan lalu pihaknya mengurangi kerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), mengakhiri pemeriksaan tambahan dan langkah-langkah pemantauan yang tertuang dalam kesepakatan nuklir tahun 2015, termasuk kekuasaan yang diberikan kepada IAEA untuk melakukan inspeksi mendadak di sejumlah fasilitas yang tidak diumumkan Iran.
BACA JUGA: Kepala Kebijakan UE Desak Dihidupkannya Kembali Perjanjian Nuklir IranInggris, Perancis dan Jerman, semua pihak yang terkait kesepakatan dengan Iran, pada hari Senin mengedarkan rancangan resolusi yang didukung Amerika Serikat untuk pertemuan di Wina yang menyuarakan "keprihatinan serius" atas kurangnya kerja sama itu sekaligus mendesak Iran untuk mengubah langkahnya.
Rusia dan Iran telah memperingatkan sejumlah konsekuensi serius jika resolusi itu disetujui.
35 negara Dewan Gubernur IAEA mengadakan pertemuan triwulanan minggu ini yang dilatarbelakangi oleh upaya yang tertatih-tatih untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran dengan negara-negara kuat sementara Presiden AS Joe Biden kini menjabat. [mg/lt]