Perancis berencana untuk melakukan upaya baru bagi penyelesaian konflik Israel-Palestina, tapi memperingatkan bahwa jika upaya itu gagal, Perancis akan mengakui negara Palestina.
Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius mengatakan kepada diplomat Perancis hari Jumat (29/1), dalam beberapa minggu mendatang, Paris akan mencoba mengorganisir sebuah konferensi internasional untuk "mengusahakan penyelesaian dua negara" guna mengakhiri konflik Israel-Palestina.
Upaya yang dipimpin Amerika untuk menengahi perdamaian kedua negara itu gagal pada April 2014 dan sejak itu tidak ada upaya serius untuk melanjutkan pembicaraan.
"Kita tidak boleh membiarkan penyelesaian dua-negara menjadi berantakan," kata Fabius, dan mencatat bahwa Israel tidak menghentikan kegiatan pemukiman di tanah yang diinginkan Palestina untuk masa depan negaranya.
Dia mengatakan, jika usaha terakhir ini gagal,"kami harus menghadapi tanggung jawab kami dengan mengakui negara Palestina”.
Fabius telah berulang kali memperingatkan, kalau status quo dibiarkan, maka akan berisiko menggagalkan penyelesaian dua negara itu dan kegagalan itu diharapkan oleh ISIS.
Dalam beberapa bulan terakhir, gelombang kekerasan dengan pisau, senjata dan serudukan mobil oleh warga Palestina telah menewaskan 25 warga Israel. Dalam periode yang sama, 159 warga Palestina telah tewas oleh pasukan Israel, kebanyakan dari mereka ketika melakukan serangan, meskipun sebagian tewas dalam bentrokan dan demonstrasi. [ps/jm]