Presiden Perancis Francois Hollande meminta bertemu dengan para pemimpin Jerman, Rusia dan Ukraina guna memastikan perjanjian perdamaian di Ukraina timur dilaksanakan, dan sanksi-sanksi terhadap Rusia bisa dicabut.
Dalam jumpa pers hari Senin (7/9) di Paris, Hollande mengatakan pertemuan tersebut sebaiknya diadakan di ibukota Perancis sebelum sidang tahunan Majelis Umum PBB yang tahun ini akan dibuka 15 September.
Hollande mengatakan pertemuan itu akan mengkaji keberlangsungan perjanjian tersebut, yang ditandatangani Februari lalu oleh Ukraina dan pemberontak di bagian timur negara itu yang didukung Rusia. Kata Hollande, proses perdamaian telah “bergerak maju” dalam beberapa minggu ini dan gencatan senjata “hampir sepenuhnya dipatuhi.”
Kata pemimpin Perancis itu, jika pemilu lokal digelar di Ukraina timur dan reformasi otonomi diberlakukan bagi wilayah-wilayah separatis itu, ia akan mengusahakan pencabutan sanksi-sanksi atas Rusia.
Rabu lalu, Uni Eropa memperpanjang enam bulan lagi serangkaian sanksi atas sejumlah perusahaan dan individu Rusia serta separatis Ukraina.
Guna mengakhiri kekerasan di Ukraina timur, pemerintah dan separatis sepakat memberlakukan gencatan senjata mulai 1 September lalu.
Awal minggu lalu, Dewan Keamanan Nasional Ukraina mengesahkan doktrin baru yang menyebut Rusia sebagai musuh militer dan menuntut agar Ukraina berusaha menjadi anggota NATO.