Solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung lama di Timur Tengah...disukai oleh kedua kandidat dari Partai Demokrat dalam pemilihan pendahuluan untuk distrik kongres ke-16 di New York.
Namun, jika berbicara tentang perang Israel-Hamas di Gaza...anggota Kongres AS yang sedang menjabat, Jamaal Bowman, dan penantangnya, George Latimer, sangat berbeda pandangan.
Bowman, seorang progresif, menuntut gencatan senjata. "Kita mengutuk serangan tanggal 7 Oktober yang menewaskan ribuan warga sipil. Kita mengutuk itu. Tapi kita tidak bisa mengutuknya dan kemudian memaafkan apa yang terjadi sejak saat itu di Gaza. Jadi kita harus bersuara. Hukuman kolektif dan menargetkan warga sipil - itu bukan pembelaan diri."
Pendekatan militer Israel didukung oleh Latimer. "Kebanyakan orang ingin melihat diakhirinya permusuhan, tetapi mereka tidak ingin akhir permusuhan itu terjadi sementara sandera masih berada dalam kendali Hamas, karena Hamas adalah organisasi teroris. Kita telah menyaksikan terorisme."
BACA JUGA: Kantor HAM PBB: Israel Mungkin Telah Langgar Hukum Perang di GazaKonsultan Partai Demokrat Chris Coffey melihat ada peluang bagi Latimer, seorang beraliran tengah, di distrik di mana para pemilih di pinggiran kota cenderung moderat.
"Jadi, ada dana yang masuk ke distrik ini dari kalangan pro-Israel, dari kalangan pro-bisnis, yang sebagian besar mendukung Latimer."
Bowman menjadi berita nasional tahun lalu ketika ia membunyikan alarm kebakaran di Gedung Capitol saat mejelis sedang bersidang.
"Ini tidak biasa. Tapi Bowman telah bertindak sedikit tidak menentu. Dialah yang membunyikan alarm kebakaran dan dikecam karenanya. Dia memberikan suara menentang kepemimpinan di DPR. Ia tidak selalu berpihak pada presiden.”
Partai Demokrat diperkirakan akan mempertahankan kursi distrik kongres ke-16 di New York. Namun, siapa yang disukai para pemilih dapat membantu Partai Demokrat untuk mengetahui pesan yang dibutuhkan partai seputar perang Gaza... dan membantu upaya Partai untuk memenangkan kembali kursi DPR pada bulan November. [my/jm]