Kajian oleh UNITAR, Lembaga PBB untuk Pelatihan dan Penelitian itu menggunakan foto-foto satelit yang sangat rinci, yang melacak dan menganalisis sejauh-mana kerugian itu.
Perang saudara di Suriah selama lebih dari tiga tahun telah menewaskan sekitar 200 ribu orang dan memaksa lebih dari sembilan juta orang mengungsi, baik di dalam maupun luar negeri. Kajian baru PBB mendapati, banyaknya korban manusia itu diperparah oleh kehancuran warisan budaya Suriah yang sangat parah dan menyedihkan.
Einar Bjorgo adalah manajer program Aplikasi Operasional Satelit UNITAR, yang disebut UNOSAT. Kepada VOA, ia mengatakan, foto-foto satelit menunjukkan kerusakan luas pada masjid-masjid, reruntuhan tua dan situs budaya lain, termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO.
Bjorgo mengatakan, kota Aleppo yang dilanda pertempuran, yang telah dihuni sejak lebih dari 7.000 tahun, kini rusak parah. Demikian pula situs-situs di daerah lain, termasuk Damaskus, Raqqa dan Palmyra.
Ia mengatakan pakar-pakar PBB telah melihat 18 daerah warisan budaya dan menganalisis 290 lokasi di dalam situs-situs tersebut untuk melihat sejauh mana dampak perang selama tiga tahun ini.
"24 (lokasi) benar-benar hancur, 104 rusak berat, 85 rusak sedang, dan kami juga mengamati kemungkinan kerusakan pada 77 lokasi lainnya. Jadi, kerusakan ini cukup besar dan cukup dramatis. Dan, sekali lagi, kerusakan terjadi di seluruh negeri. Sebagian besar wilayah warisan budaya ini terletak di bagian barat negara itu,” kata Bjorgo.
UNITAR menganalisis foto-foto satelit guna mendukung upaya kemanusiaan internasional di Suriah sejak awal konflik Maret 2011. Sementara membantu operasi sipil, Bjorgo mengatakan, kerusakan luar biasa terhadap situs-situs warisan budaya juga semakin jelas.
Ia mengatakan hal itu mendorong UNITAR melakukan kajian menyeluruh terhadap situs-situs bersejarah itu. Menurutnya, temuan itu mengkhawatirkan.
Benda-benda kuno yang dijarah dari Suriah dikabarkan dijual dengan harga puluhan juta dolar di pasar internasional.
Bjorgo mengatakan foto-foto satelit tidak menunjuk siapa yang bertanggungjawab atas penjarahan atau kehancuran itu.
Kajian itu memberi kesaksian menarik dan mengkhawatirkan mengenai kerusakan yang terus terjadi terhadap warisan budaya Suriah yang sangat luas.
PBB memperingatkan warisan tak tergantikan ini sedang dimusnahkan. Badan dunia itu mendesak aksi nasional dan internasional guna melindungi dan menyelamatkan agar warisan berharga bagi semua umat manusia ini tidak musnah.