Seorang perempuan berkebangsaan Singapura melahirkan bayi yang memiliki antibodi terhadap virus corona. Sang ibu pernah terinfeksi Covid-19 pada Maret ketika hamil.
Reuters mengutip surat kabar Straits Times, Minggu (29/11), melaporkan bayi itu lahir pada bulan ini tanpa terkena Covid-19, tetapi sebaliknya malah memiliki antibodi virus tersebut.
"Dokter saya curiga saya telah mentransfer antibodi Covid-19 saya kepadanya selama kehamilan saya," kata Celine Ng-Chan kepada surat kabar itu.
Ng-Chan mengalami gejala ringan karena virus corona dan keluar dari rumah sakit setelah dua setengah minggu.
Ng-Chan dan National University Hospital (NUH), tempat dia melahirkan, tidak segera memberikan komentar.
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengatakan belum diketahui apakah seorang wanita hamil dengan Covid-19 dapat menularkan virus ke janin atau bayinya selama kehamilan atau persalinan.
Hingga saat ini, virus aktif belum ditemukan pada sampel cairan di sekitar bayi dalam kandungan atau di ASI.
Dokter di China melaporkan penurunan antibodi Covid-19 dari waktu ke waktu pada bayi yang lahir dari perempuan yang terjangkit virus corona, menurut sebuah artikel yang diterbitkan pada bulan Oktober di jurnal Emerging Infectious Diseases.
Dokter dari New York-Presbyterian/Columbia University Irving Medical Center melaporkan pada bulan Oktober di JAMA Pediatrics bahwa penularan virus corona baru dari ibu ke bayi baru lahir jarang terjadi. [ah]