Perempuan yang Mengaku Dilecehkan Trump Bisa Ajukan Gugatan

Summer Zervos, mantan kontestan acara TV `The Apprentice` saat mengajukan gugatan di pengadilan Manhattan, New York (foto: dok).

Seorang mantan kontestan pada acara TV `The Apprentice`, Summer Zervos (47 tahun), yang menuduh Presiden Donald Trump mencium dan meraba-raba tubuhnya, "bisa mengajukan gugatan pencemaran nama baik," kata pengadilan banding hari Kamis (14/3).

Keputusan ini bisa mengakibatkan Presiden Trump dipanggil ke pengadilan untuk memberi kesaksian di bawah sumpah.

Panel hakim dalam Divisi Banding Mahkamah Agung mengatakan, dalam kasus yang diajukan oleh Summer Zervos, Klausul Supremasi Konstitusi AS tidak mengharuskan persidangan di pengadilan negara bagian ditunda hingga presiden tidak lagi menjabat.

Mengutip putusan Mahkamah Agung AS dua dekade lalu dalam kasus yang melibatkan dugaan pelecehan seksual oleh Presiden Bill Clinton, mayoritas hakim dalam panel itu mengatakan presiden dapat dituntut di pengadilan negara bagian atas hal-hal yang mereka lakukan yang tidak terkait dengan tugas resmi mereka.

Pengacara Trump, Marc Kasowitz, mengatakan akan naik banding ke pengadilan tertinggi New York.

Zervos sendiri adalah satu dari selusin lebih perempuan yang muncul dalam kampanye Trump tahun 2016 dan menuduh Trump melakukan pelanggaran seksual bertahun-tahun sebelumnya.

Pengacara Trump mengatakan kasus itu tidak bisa disidangkan selama Trump masih menjadi presiden. . Mereka juga mengatakan bahwa pernyataan-pernyatan Trump adalah “pendapat”, dan ia memiliki hak kebebasan berbicara dalam kampanye yang panas.

Zervos muncul dalam program realita tv "The Apprentice" milik Trump pada tahun 2006, di mana Trump adalah pembawa acaranya. (rw/ii)