Peringatan Hari Buruh Digelar di Berbagai Penjuru Dunia

Serikat pekerja Korea Selatan melakukan aksi unjuk rasa di Seoul, Rabu 1 Mei 2019.

Hari Buruh, yang jatuh pada tanggal 1 Mei, atau biasa disebut May Day, diperingati di berbagai penjuru dunia dengan berbagai aksi protes dan pawai. Tahun ini yang menjadi fokus perhatian adalah gaji yang lebih tinggi, kondisi kerja yang lebih baik, cuti melahirkan, upah minimum, pengakhiran diskriminasi terhadap pekerja temporer dan asing.

Di Perancis, polisi bentrok dengan sejumlah demonstran yang melakukan aksi kekerasan dengan melempar batu serta membakar, dan merusak kendaraan-kendaraan, sementara ribuan orang berkumpul menggelar aksi demo di bawah pengawasan ketat. Sekitar 165 demonstran ditangkap terkait tindak kekerasan yang mereka lakukan.

Menteri Dalam Negeri Perancis memperingatkan sebelumnya pekan ini bahwa para aktivis radikal kemungkinan berbaur dengan para demonstran Hari Buruh di Paris dan berbagai kota lain. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, sekitar 7.400 polisi dikerahkan untuk mengonter mereka.

Di Rusia, pihak berwenag mengatakan sekitar 100.000 orang berpartsipasi dalam pawai Hari Buruh di pusat kota Moskow, yang diorganisasikan serikat-serikat dagang yang didukung Kremlin. Sejumlah aktivis oposisi mengatakan, lebih dari 100 orang ditahan di sejumlah kota, termasuk mereka yang terlibat dalam aksi protes politik. Di St. Petersburg, polisi menangkap lebih dari 60 pendukung pemimpin oposisi Alexei Navalny.

Di Turki, polisi menahan puluhan demonstran Hari Buruh yang berusaha berpawai menuju lapangan Taksim Istanbul, yang telah dinyatakan pihak berwenang sebagai kawasan terlarang karena alasan keamanan. Lapangan Taksim telah menjadi simbol gerakan buruh di Turki sejak peringatan Hari Buruh tahun 1977, sewaktu petugas keamanan melepaskan tembakan kearah kerumunan orang dan menewaskan 13 orang. (ab)