Seorang perompak di kota Harardhere, pusat bajak laut di mana para pelaut ditahan, mengatakan kepada VOA bahwa orang-orang itu dibebaskan dengan tebusan $ 3 juta. Pernyataan itu tidak dapat diverifikasi.
Para pelaut diserahkan kepada para pejabat Somalia hari Kamis (30/10). Gubernur wilayah Galgudud di Somalia, Hussein Ali Weheliye, mengatakan para sandera tampaknya dalam "kesehatan yang buruk" tetapi mampu berjalan tanpa dibantu.
Kapten kapal, Bahadur Singh, mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Somalia dan pihak lain yang membantu pembebasan mereka. Ia mengatakan awak kapal itu menjalani "masa sulit" selama disandera.
“Hari ini kami akan bergabung kembali dengan keluarga, jadi kami sangat senang. Empat tahun dan satu bulan bukanlah sebentar, itu adalah waktu yang sangat lama. Kami menjalani masa yang sangat sulit di sini,” kata Singh.
Para pelaut disandera bulan September 2010 ketika kapal mereka, MT Asphalt, dibajak perompak Somalia. Kapal itu dibebaskan tahun berikutnya tetapi perompak tetap menahan awak kapal, sebagai pembalasan kepada angkatan laut India yang menangkap perompak dan menghancurkan kapal mereka di perairan lepas pantai Somalia.
Dalam empat tahun terakhir, pembajakan di perairan Somalia telah menurun secara dramatis. Perompak Somalia kini tidak memiliki kapal, meskipun beberapa pelaut asing masih ditahan oleh mereka.