Persetujuan Perdagangan Pasifik Berakhir Tanpa Kesepakatan

The twelve Trans-Pacific Partnership (TPP) Ministers hold a press conference to discuss progress in the negotiations in Lahaina, Maui, Hawaii July 31, 2015.

Persetujuan perdagangan sebelumnya memusatkan perhatian pada pemotongan bea-impor untuk mendorong perdagangan dengan membuatnya lebih murah.

Jumpa pers yang mungkin menandakan akhir bertahun-tahun perundingan yang penuh pertentangan mengenai persetujuan perdagangan utama telah tertunda lebih dari dua jam.

Perundingan 12 negara dalam Kemitraan Trans Pasifik (TPP) telah berjalan bertahun-tahun, dan persetujuan diperkirakan sudah hampir rampung. Pekan ini para menteri perdagangan berkumpul di Hawaii untuk memajukan persetujuan yang rumit itu. TPP dapat meliputi 40 persen ekonomi sedunia.

Masalahnya sangat peka secara politis, termasuk usaha untuk mengizinkan lebih banyak impor beras ke Jepang, lebih banyak impor gula ke Amerika Serikat, akses yang lebih besar ke pasar susu Kanada, dan perluasan perlindungan paten untuk obat baru yang memberi harapan selama 12 tahun.

Persetujuan perdagangan sebelumnya memusatkan perhatian pada pemotongan bea-impor untuk mendorong perdagangan dengan membuatnya lebih murah. Para pendukung TPP mengatakan persetujuan yang diusulkan ini akan menserasikan peraturan dan undang-undang antara negara-negara yang berdagang satu sama lain untuk membuatnya lebih mudah menjual barang, dan jasa di seluruh dunia.