Pertama di Dunia, Perempuan Swedia Lahirkan Bayi Hasil Cangkok Rahim

Seorang perempuan hamil tengah menunggu di rumah sakit bersalin (Foto: ilustrasi).

Para dokter Swedia mengatakan seorang bayi laki-laki lahir prematur pada masa kehamilan 31 pekan, ketika ibunya mengalami pre-eclampsia, kondisi tekanan darah tinggi yang berbahaya.

Orang tua bayi yang pertama lahir dari seorang wanita yang mempunyai kandungan cangkokan atau transplantasi mengatakan mereka berharap mereka dapat menjadi inspirasi bagi orang lain yang mengalami kesulitan dengan ketidak-suburan.

Setelah apa yang mereka gambarkan sebagai perjalanan yang naik-turun dengan mendadak, pasangan warga Swedia yang tidak disebut namanya itu akhirnya menjadi orang-tua bulan lalu, ketika ibu tersebut melahirkan bayi laki-laki yang sehat tapi prematur. Bagi pasangan itu, membuat nama mereka tercatat dalam sejarah tidak terpikirkan oleh mereka.

Walaupun mereka memang yang pertama kali melakukannya, tetapi bukan itu yang penting, demikian kata mereka kepada Associated Press dalam wawancara di rumah mereka di tempat yang tidak diungkapkan di Swedia. Mereka menghendaki orang mengetahui bahwa apa yang mereka kira mustahil dapat terjadi.

Untuk menandai kelahiran anak mereka sebagai kemenangan atas perjalanan mereka yang sulit untuk menjadi orang-tua, mereka menamakanya Vincent, yang artinya, “menaklukkan.”

Dengan membopong bayi putranya yang sedang tidur, dia mengatakan masih sulit dia yakini bahwa dia sudah menjadi ibu, setelah diberitahu pada usia 15 tahun bahwa dia tidak mempunyai kandungan dan tidak akan pernah hamil.

Pada usia 36 tahun, dia menjadi salah seorang dari sembilan wanita yang menerima kandungan cangkokan tahun lalu dalam percobaan pertama yang dipimpin oleh Dr. Mats Brannstrom, seorang profesor gynecology dan obstetrics di Universitas Gothenburg dan Stockholm IVF.

Para dokter Swedia mengatakan bayi laki-laki itu lahir prematur pada masa kehamilan 31 pekan, ketika ibunya mengalami pre-eclampsia, kondisi tekanan darah tinggi yang berbahaya.Ibu dan bayi tersebut sekarang berada di rumah dan dalam keadaan baik.

Ibu bayi tersebut menjalani pembuahan dalam kandungan dengan embrio dari telurnya dan sperma suaminya. Pencangkokan tersebut dilakukan tahun lalu, disumbang oleh seorang perempuan berusia 61 tahun, yang merupakan sahabat keluarga.