Anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) telah mencapai rangkaian kesepakatan dan komitmen yang bertujuan membatasi penangkapan ikan yang berlebihan, memperluas produksi vaksin COVID-19 di negara berkembang dan mereformasi organisasi berusia 27 tahun itu yang telah bangkit dalam beberapa tahun ini.
Direktur Jenderal Nzogi Okonjo-Iweala, setelah negosiasi yang sulit, mengakhiri konferensi tingkat menteri pertama WTO dalam empat setengah tahun dengan menyuarakan kerja sama yang baru.
BACA JUGA: Para Menteri Dari 164 Negara WTO Bertemu di JenewaDi antara pencapaian utama dalam organisasi beranggotakan 164 negara itu adalah kesepakatan untuk melarang dukungan bagi penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan dan tidak diatur, dan melarang dukungan bagi penangkapan ikan dalam stok yang ditangkap berlebihan di samudera.
Ketua WTO itu Jumat (17/6) mengatakan bahwa kesepakatan itu mengambil langkah pertama tetapi signifikan untuk mengekang subsidi pemerintah dan kelebihan kapasitas, terlalu banyak operator dalam industri perikanan.
Pertemuan itu juga sepakat mencabut pembatasan ekspor yang membebani Program Pangan Dunia PBB, yang mencoba mengimbangi dampak kenaikan harga pangan dan dampak perang Rusia di Ukraina terhadap pengiriman gandum dan bahan makanan lainnya dari produsen utama gandum itu. [ka/uh]