Perusahaan Angkutan Kapal Hanjin Dapat Bantuan Untuk Cegah Kebangkrutan

Peti-peti kemas milik perusahaan Korea Selatan Hanjin Shipping Co. di Pelabuhan Long Beach, California (1/9).

Perusahaan Hanjin yang sedang kesulitan itu memicu bencana di seluruh dunia, karena banyak kapal peti kemasnya terlantar di pelabuhan atau di perairan terbuka.

Pemegang saham terbesar dalam perusahaan angkutan kapal Korea Selatan Hanjin Shipping Co. setuju untuk memberikan pinjaman darurat kepada perusahaan yang sedang mengalami kesulitan uang tunai itu.

Hanjin adalah perusahaan angkutan kapal paling besar nomor tujuh di dunia dan sedang minta perlindungan kebangkrutan di Korea Selatan dan di Amerika Serikat, setelah para kreditornya tidak mau membantu perusahaan yang sedang dibelit utang berjumlah US$5,37 miliar.

Dewan pimpinan perusahaan penerbangan Korean Air hari Rabu malam (21/9) sepakat untuk memberikan pinjaman 60 milyar won atau $54 juta, sebagai bagian dari 100 milyar won bantuan darurat yang dijanjikan oleh Hanjin Group, perusahaan konglomerat yang merupakan pemilik Hanjin Shipping dan Korean Air.

Perusahaan Hanjin yang sedang kesulitan itu memicu bencana di seluruh dunia, karena banyak kapal peti kemasnya terlantar di pelabuhan atau di perairan terbuka, sementara utang yang berasal dari ongkos carter kapal terus meningkat tiap hari.

Perusahaan itu minta perlindungan kebangkrutan dari pengadilan permulaan bulan ini setelah para kreditornya menolak rencana penyelamatan yang akan diusahakan sendiri oleh Hanjin, bernilai 500 milyar won.

Untuk mengatasi kemelut yang semakin besar dalam angkutan kapal global, Hanjin Group semula berjanji akan memberikan pinjaman 100 milyar won, termasuk 40 milyar won yang dijamin secara pribadi oleh ketua kelompok itu, Cho Yang-ho.

Karena banyak klien Hanjin Shipping yang membatalkan kontraknya dan operator di pelabuhan-pelabuhan tidak mau mengurus kargo Hanjin, pengadilan di Seoul hari Senin memerintahkan Hanjin untuk mengembalikan kapal-kapal yang dicarter kepada pemiliknya untuk menghemat ongkos carter.

Hanjin Shipping harus menyerahkan program penyelamatan perusahaan sebelum tanggal 25 November, sebelum pengadilan memutuskan apakah akan menyelamatkan atau menyatakan perusahaan itu bangkrut. [isa/sp]