Sebuah organisasi keamanan Internet yang berbasis di Amerika menuduh pemerintah Tiongkok terlibat dalam kampanye canggih serangan peretas terhadap perusahaan-perusahaan, pemerintah dan prasarana penting Amerika.
Laporan 60 halaman yang dikeluarkan hari Selasa (19/2) oleh Mandiant memberi rincian puluhan serangan gencar oleh kelompok peretas (hacker) yang disinyalir mendapat dukungan langsung pemerintah untuk melancarkan kampanye spionase melalui internet secara luas dan berlangsung lama.
Mandiant mengatakan kelompok peretas yang disebut APT1 tersebut, telah mencuri banyak data dari hampir 150 organisasi, sebagian besar terletak di Amerika Serikat, sejak tahun 2007. Mandiant tidak menyebutkan nama sasaran-sasaran tersebut, tetapi mengatakan mereka mencakup 20 industri besar, berkisar dari teknologi informasi hingga layanan keuangan.
Mandiant mengatakan mereka telah menelusuri kegiatan kelompok itu ke sebuah lokasi di Shanghai yang mengelilingi markasbesar unit rahasia 61398 Tentara Pembebasan Rakyat, yang sebelumnya dihubungkan oleh para pakar keamanan Internet dengan serangan peretas.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hong Lei membantah keras tuduhan itu dalam keterangan hari Selasa. Ketika ditanya tentang gedung yang dikatakan Mandiant diperkirakan bertanggung jawab atas upaya peretasan itu, Hong mengatakan ia tidak melihat bagaimana bukti itu dapat dipercaya, mengingat kesulitan dalam menelusuri asal serangan peretas Ia juga membalas tuduhan dengan menunjuk sebuah studi Tiongkok yang mengklaim Amerika sebagai sumber serangan peretas terbanyak di Tiongkok.
Sementara itu, juru bicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan tidak akan berkomentar langsung mengenai laporan Mandiant itu. Tetapi ia mengatakan Presiden Barack Obama sangat menaruh perhatian pada keamanan dunia maya dan mengambil segala langkah yang mungkin untuk mengamankan jaringan internet sektor pemerintah dan swasta.
Mandiant mengatakan kelompok peretas yang disebut APT1 tersebut, telah mencuri banyak data dari hampir 150 organisasi, sebagian besar terletak di Amerika Serikat, sejak tahun 2007. Mandiant tidak menyebutkan nama sasaran-sasaran tersebut, tetapi mengatakan mereka mencakup 20 industri besar, berkisar dari teknologi informasi hingga layanan keuangan.
Mandiant mengatakan mereka telah menelusuri kegiatan kelompok itu ke sebuah lokasi di Shanghai yang mengelilingi markasbesar unit rahasia 61398 Tentara Pembebasan Rakyat, yang sebelumnya dihubungkan oleh para pakar keamanan Internet dengan serangan peretas.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hong Lei membantah keras tuduhan itu dalam keterangan hari Selasa. Ketika ditanya tentang gedung yang dikatakan Mandiant diperkirakan bertanggung jawab atas upaya peretasan itu, Hong mengatakan ia tidak melihat bagaimana bukti itu dapat dipercaya, mengingat kesulitan dalam menelusuri asal serangan peretas Ia juga membalas tuduhan dengan menunjuk sebuah studi Tiongkok yang mengklaim Amerika sebagai sumber serangan peretas terbanyak di Tiongkok.
Sementara itu, juru bicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan tidak akan berkomentar langsung mengenai laporan Mandiant itu. Tetapi ia mengatakan Presiden Barack Obama sangat menaruh perhatian pada keamanan dunia maya dan mengambil segala langkah yang mungkin untuk mengamankan jaringan internet sektor pemerintah dan swasta.