Bentuknya seperti panel surya. Namun, panel buatan perusahaan California SkyCool ini bekerja bukan untuk mengumpulkan panas, melainkan mengirimkan panas ke antariksa, atau tepatnya deep space -- ruang di luar atmosfer Bumi, persisnya di luar sistem Bumi-Bulan.
Teknologi yang dikembangkan SkyCool ini mengadopsi radiative cooling -- sebuah fenomena alam yang menunjukkan panas yang meninggalkan sebuah objek. Fenomena tersebut biasanya terjadi secara alamiah pada malam yang tenang dan cerah yang menyebabkan suhu turun dengan sangat cepat dari hangat ke dingin dalam waktu singkat.
Panel pendingin yang bisa dipasang di atap ini meningkatkan efisiensi sistem pendingin udara ruangan. Panel ini bekerja tanpa menguapkan air dan hanya memerlukan sedikit daya listrik untuk menjalankan pompa sirkulasi kecil.
Efek pendinginan dari panel ini bisa berlangsung sepanjang siang dan malam sehingga sesuai untuk mendukung operasi sistem pendingin komersial yang biasanya nonstop dan menguras biaya besar.
BACA JUGA: Sekjen PBB: Dunia Semakin Jauh dari Target Membatasi Pemanasan Global“Jika Anda dapat mendinginkan bangunan tanpa listrik, tanpa air, dan membuat suhu di dalamnya nyaman, hal ini berpotensi menyelamatkan banyak orang, dan secara dramatis meningkatkan produktivitas di seluruh dunia," ujar Arjun Saroya, CEO SkyCool Systems.
Panel itu sendiri dilengkapi lapisan film dengan daya pantul matahari yang tinggi serta cairan yang bisa didinginkan lapisan film itu hingga 5 derajat Celsius.
SkyCool memperkirakan panel pendingin ini bisa menghemat listrik 500 hingga 600 kWh per meter persegi per tahun.
“Sistem SkyCool menghemat 15 hingga 20% biaya pendinginan yang bisa dikeluarkan seorang pemilik toko kelontong," kata Saroya.
Panel pendingin ini bisa diaplikasikan di mana saja. Sebuah proyek di India memasang panel tersebut di gerobak pedagang kaki lima sehingga menyejukkan udara sekitarnya dan membantu mengawetkan buah dan sayuran hingga bisa lebih bertahan lama.
SkyCool saat ini juga mengembangkan material atap khusus untuk diaplikasikan di negara-negara berkembang, di mana bangunan-banguan yang ada umumnya tidak dilengkapi AC. [ab/uh]