Raksasa farmasi Jerman, Bayer, pada Senin (1/2) mengumumkan akan membantu sebuah perusahaan biomedis Jerman yang lebih kecil, CureVac, untuk memproduksi vaksin eksperimental. Bayer menjadi perusahaan terbaru yang menawarkan kapasitas manufaktur, sementara permintaan akan vaksin di seluruh dunia lebih besar dari pasokan.
Dalam konferensi pers virtual di Berlin pada Senin (1/2) yang diadakan oleh Menteri Kesehatan Jens Spahn, kepala farmasi Bayer, Stefan Oelrich, mengatakan perusahaannya diperkirakan akan memproduksi 160 juta dosis pada 2022. Saat ini vaksin eksperimental CureVac tersebut sedang dalam tahap akhir uji coba.
BACA JUGA: AstraZeneca Tambah Pasokan Vaksin ke Eropa, Pasar Saham MenguatBayer dan CureVac meraih kesepakatan bulan lalu untuk bekerja sama mengembangkan vaksin. Oelrich mengatakan Bayer memiliki pengalaman dan kapasitas untuk memperbesar kapasitas produksi CureVac.
Vaksin CureVac masih dalam tahap uji coba. CEO perusahaan itu, Franz-Werner Haas, telah mengatakan vaksinnya kemungkinan akan dipertimbangkan untuk disetujui “untuk memproduksi hingga 300 juta dosis pada akhir 2021.”
Terkait minimnya pasokan vaksin, Menkes Spahn mengatakan Jerman dan Eropa berusaha keras untuk memiliki kapasitas produksi dan pengembangan di kawasan itu, dan mendukungnya sebisa mungkin -- meski vaksinnya baru akan diproduksi setahun mendatang. [vm/ka]