Sebuah perusahaan Israel terlibat dalam kontroversi setelah dicantumkan dalam daftar hitam oleh Departemen Luar Negeri Amerika pekan lalu karena diduga melakukan transaksi perdagangan dengan Iran.
Ofer Brothers Group, yang dimiliki keluarga terkaya di Israel, dikenai sanksi itu karena salah satu anak perusahaannya menjual sebuah tanki minyak ke Iran.
Amerika dan sekutu-sekutunya menjatuhkan sanksi kepada pihak-pihak yang melakukan transaksi perdagangan dengan Iran karena program nuklir kontroversialnya. Iran mengatakan program nuklirnya untuk tujuan damai.
Selasa lalu, sidang dengar keterangan parlemen Israel mengenai perusahaan Ofer berakhir dengan segera setelah ketua sidang, Carmel Shama-Hacohen, menerima sebuah pesan dari pembantunya.
Legislator itu belum mengungkapkan apa isi pesan itu. Ia hanya mengatakan bahwa pesan itu bukan dari sumber politik atau bisnis.
Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan kelompok bisnis Ofer harus bertanggungjawab atas tindakan yang dilakukan anak-anak perusahaannya.
Ofer Brothers Group membantah melakukan kesalahan. PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pemerintah Israel tidak menyetujui kesepakatan apapun dengan Iran.