Seorang perwira senior militer Rusia telah memperingatkan bahwa konflik di Ukraina dapat meningkat menjadi perang skala penuh di Eropa. Ia juga menekankan adanya potensi peningkatan pasukan Moskow "secara signifikan" dalam konflik baru itu.
Kolonel Jenderal Vladimir Zarudnitsky, kepala Akademi Staf Umum Militer Angkatan Darat Rusia, menyampaikan komentar tersebut dalam sebuah artikel untuk "Pemikiran Militer", sebuah publikasi kementerian pertahanan, kantor berita negara RIA melaporkan pada Kamis (7/3).
'Tidak dapat diabaikan kemungkinan eskalasi konflik di Ukraina - dari perluasan partisipan dalam 'pasukan proxy' yang digunakan untuk konfrontasi militer dengan Rusia hingga perang skala besar di Eropa’,” katanya.
Pasukan proxy adalah kelompok bersenjata yang didukung negara-negara lain dalam melawan Rusia di Ukraina.
“Sumber utama ancaman militer terhadap negara kita adalah kebijakan anti-Rusia Amerika Serikat dan sekutunya, yang melakukan perang hibrida jenis baru untuk melemahkan Rusia dengan segala cara, membatasi kedaulatannya, dan menghancurkan integritas wilayahnya,” ujar Zarudnitsky.
“Kemungkinan negara kita sengaja terlibat dalam konflik militer baru meningkat secara signifikan,” katanya.
Perang di Ukraina telah memicu krisis terdalam dalam hubungan Rusia dengan Barat sejak Krisis Rudal Kuba 1962. Putin telah memberi peringatan bahwa Barat bisa memantik perang nuklir jika mereka memutuskan untuk mengirim pasukan untuk bertempur di Ukraina.
BACA JUGA: Putin Peringatkan Barat Risiko Perang Nuklir, Negara-negara Barat Jadi SasaranPutin berdalih pengiriman puluhan ribu tentara ke Ukraina pada Februari 2022 sebagai operasi militer khusus yang bertujuan untuk melindungi keamanan Rusia dari pemerintahan Ukraina yang semakin bermusuhan dan didukung oleh AS. Kyiv menyatakan bahwa mereka sedang mempertahankan diri dari upaya penaklukan gaya kekaisaran yang dirancang untuk menghapus identitas nasionalnya.
Komentar Zarudnitsky muncul pada saat Barat berupaya membantu Ukraina dengan memasok lebih banyak senjata dan pendanaan. Hal itu dilakukan setelah serangan balik Kyiv gagal pada musim panas lalu, setelah pasukan Rusia kembali mengambil inisiatif di medan perang.
Menurut RIA, Zarudnitsky menganjurkan perubahan signifikan dalam pengaturan militer Rusia, termasuk penekanan pada ketergantungan terhadap negara-negara sekutu untuk menjaga keamanan Rusia. Ia juga merekomendasikan penggalangan dukungan dari masyarakat Rusia dalam upaya pertahanan mereka. [ah/ft]