Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato yang kuat pada resepsi Komite Nasional Partai Demokrat di negara bagian Maryland hari Kamis (8/9), dengan menjabarkan pencapaian pemerintahannya dan menyerang secara verbal para loyalis mantan Presiden Donald Trump – sebuah strategi yang diyakini para pembantunya dapat mempertahankan dominasi tipis Demokrat di Kongres AS pada pemilu legislatif November mendatang.
“Tidak semua anggota Partai Republik berhaluan MAGA. Tidak semua anggota Partai Republik menganut ideologi ekstrem,” kata Biden yang merujuk pada slogan kampanye Trump “Make America Great Again” alias “Buat Amerika Berjaya Kembali.”
Ia menambahkan, “Saya tahu itu, karena saya pernah bekerja sama dengan mereka, para anggota Partai Republik arus utama, dan masih ada beberapa di antara mereka yang tersisa. Namun sekelompok anggota Partai Republik berhaluan MAGA yang ekstrem telah memilih untuk berjalan mundur, dengan penuh amarah, kekerasan, kedengkian dan perpecahan. Itulah strategi mereka.”
Anggota Partai Demokrat, Independen dan Partai Republik arus utama, kata Biden, bida “memilih jalan yang berbeda” menuju masa depan dengan “persatuan dan harapan dan optimisme.”
BACA JUGA: Hakim Setujui Peninjauan Independen Dokumen-dokumen yang Ditemukan FBI di Kediaman TrumpIsi pidato itu menjadi bukti adanya perubahan pesan persatuan yang digaungkan Biden dari saat meluncurkan kampanye pilpresnya pada April 2019, ketika berpidato pada pelantikannya sebagai presiden pada Januari 2021, hingga kini akhirnya ia dengan mantap mengecualikan para anggota Partai Republik berhaluan MAGA.
Dua bulan menjelang pemilu legislatif, alias pemilu paruh waktu Kongres, semakin jelas bahwa Biden semakin jauh dari kata kompromi dan mencitrakan anggota Partai Republik berhaluan MAGA sebagai ancaman demokrasi. Ia juga melancarkan retorika politik yang keras, termasuk menuduh para loyalis Trump menganut paham “semi-fasisme.”
“Tidak diragukan lagi bahwa Partai Republik kini didominasi oleh Donald Trump dan para anggota berhaluan MAGA,” kata Biden.
Mereka yang diserang Biden lantas menyerang balik, di mana Donald Trump, Jr. (salah seorang putra mantan Presiden Donald Trump) - melabeli pidato Biden tersebut sebagai pidato “yang paling memecah belah” dalam sejarah Amerika.
Pesan seperti itulah yang akan dibawa Biden ke seantero negeri untuk menggalang dukungan bagi para kandidat legislator Partai Demokrat, sambil mengelu-elukan kemenangan legislatifnya dalam bidang perubahan iklim, pengendalian senjata api, pembangunan infrastruktur, pengaturan harga obat-obatan hingga penurunan harga BBM serta tingkat ketenagakerjaan yang baik, kata pejabat Gedung Putih. Biden berada di negara bagian Ohio pada hari Jumat (9/9) untuk mempromosikan undang-undang baru untuk meningkatkan penelitian dan pembuatan chip semikonduktor, mengamankan rantai pasokan dan mendukung AS dalam persaingan melawan China, produsen chip terdepan.
Saat ini Partai Demokrat unggul tipis di Kongres AS, di mana di Senat perbandingan jumlah kursi antara Demokrat dan Republik persis 50:50, sementara di DPR Demokrat menguasai 219 kursi dibanding Republik dengan 211 kursi, dengan lima kursi yang diperebutkan.
Pemilihan umum awal telah dilakukan sejak Maret lalu di beberapa negara bagian. November mendatang, seluruh kursi di DPR AS, sebanyak 435 kursi, serta 35 dari 100 kursi Senat AS akan dipertaruhkan di surat suara. Selain itu, 36 dari 50 negara bagian di AS juga akan memilih gubernur baru. [rd/pp]