Petani AS Resah atas Taktik Perdagangan Trump

Ketegangan perdagangan AS-China meresahkan para petani Amerika, termasuk para peternak babi yang banyak mengekspor babi ke China. (Foto: ilustrasi).

Ketegangan perdagangan yang makin meningkat antara Amerika dan China meresahkan para petani Amerika. Banyak produk petani AS akan dibebani tarif di China. Para petani yang pernah mendukung Presiden Trump, semakin waspada atas sikapnya dalam perdagangan global, yang akhirnya akan berdampak pada keuntungan mereka.

Brent Scholl adalah seorang petani di Illinois, dan setiap tahun ia menjual lebih dari 6.000 ekor babi.

Memelihara ternak baginya adalah proses padat karya dan mahal tetapi kadang menguntungkan, dan ini disebabkan karena adanya permintaan dari luar negeri untuk daging babi.

Brent mengatakan, “Satu dari empat babi saya dikirim ke luar negeri."

Itu berarti 25 hingga 28 persen penghasilannya berasal dari ekspor daging babi.

Penghasilan dari ekspor ini akan berisiko, jika tarif 25 persen yang diajukan China atas produk daging babi AS diberlakukan. Langkah China ini merupakan tanggapan atas tarif terhadap aluminium dan baja China oleh AS yang akan diterapkan kemudian pada tahun ini.

Tamara Nelsen adalah Direktur Komoditas di Biro Pertanian Illinois. Dia mengatakan, setelah beberapa tahun penghasilan peternak turun akibat biaya yang semakin meningkat, pemberlakuan tarif oleh China akan semakin menipiskan keuntungan petani Amerika.

Dan bukan hanya babi. Brent Scholl juga membudidayakan kacang kedelai, dan ancaman China untuk memberlakukan tarif pada komoditas itu juga akan membebani pendapatan Scholl.

Brent Scholl khawatir China akan beralih ke negara lain untuk mendapatkan komoditi itu dengan lebih murah, sehingga pasar ekspor kedele AS semakin terdesak. Dia merasa hanya ada satu orang yang disalahkan atas prospek keuangannya yang tidak pasti.

Dia merasa Presiden Trump melakukan langkah yang tidak tepat dan kini menyebabkan prospek pendapatan dan keuangannya menjadi tidak pasti. Selama kampanye, Presiden Trump memang sudah berjanji akan bertindak tegas dalam bidang perdagangan, namun waktu itu Brent Scholl memilihnya.

Kata Presiden Trump waktu itu, seandainya China merugikan petani Amerika, meskipun itu disesalkannya, namun dia yakin petani Amerika akan berani menanggungnya karena mereka adalah patriot, dan mereka faham bahwa pengorbanan itu adalah untuk negara. Trump juga berjanji, Amerika akan membalas pengorbanan petani-petani ini dan mereka akan semakin kuat kedudukannya. [ps/jm]