Petenis China Bantah Unggah Tuduhan Pelecehan Seksual di Media Sosial

Reaksi Peng Shuai dari China setelah kemenangannya atas Belinda Bencic dari Swiss dalam pertandingan perempat final turnamen tenis AS Terbuka 2014 di New York, AS, 2 September 2014. (Foto: REUTERS/Adam Hunger)

Bintang petenis China Peng Shuai membantah bahwa ia menulis di media sosial pada bulan lalu mengenai tuduhan bahwa seorang mantan pejabat Partai Komunis melakukan pelecehan seksual terhadapnya.

Dalam video yang diposkan hari Minggu di situs web surat kabar berbahasa Mandarin yang berbasis di Singapura, Lianhe Zaobao, Peng memberitahu pewawancaranya bahwa ia “tidak pernah mengatakan atau menulis apa pun yang menuduh seseorang melakukan” pelecehan seksual terhadapnya, poin yang ia katakan perlu ia “tekankan … dengan sangat jelas.”

Peng mengatakan dalam wawancara itu bahwa posting awalnya di situs media sosial Weibo merupakan “masalah pribadi” dan memberitahu pewawancara bahwa ia dapat bepergian dengan bebas.

BACA JUGA: Kasus Petenis Peng Shuai, WTA Hentikan Turnamen di China

Surat kabar itu menyatakan video tersebut direkam pada Minggu di Shanghai, di mana Peng yang berusia 35 tahun sedang menghadiri pertandingan ski. Video itu memperlihatkan ia berdiri di samping mantan bintang pemain basket NBA Yao Ming dan tokoh-tokoh olahraga China lainnya.

Peng, mantan atlet Olimpiade yang menang di Wimbledon dan Prancis Terbuka, mengatakan pada 2 November bahwa mantan Wakil PM Zhang Gaoli memaksanya berhubungan seks sebelum keduanya terlibat dalam hubungan suka sama suka yang putus sambung. Unggahannya segera dihapus dan ia menghilang dari pandangan publik selama beberapa hari. Ia akhirnya muncul dalam acara tenis dan berbicara melalui video dengan Thomas Bach, ketua Komite Olimpiade Internasional, di mana Peng mengatakan ia dalam keadaan aman.

Raibnya Peng memicu kekhawatiran di kalangan sejumlah petenis top dunia, di antaranya Naomi Osaka, Serena Williams, Billie Jean King dan Novak Djokovic. Asosiasi Tenis Putri (WTA) menghentikan semua turnamen yang disponsorinya di China daratan dan Hong Kong.

BACA JUGA: Human Rights Watch Kecam Sikap “Memalukan” Komite Olimpiade Internasional dalam Kasus Peng Shuai

Media berita pemerintah China kemudian melansir pernyataan yang mengemukakan apa yang disebut sebagai email yang dikirim Peng kepada Ketua dan CEO WTA Steve Simon. Di dalam email itu Peng membantah tuduhan dan menegaskan bahwa ia tidak menghilang atau dalam keadaan tidak aman, tetapi hanya “beristirahat di rumah.” Namun Simon mempertanyakan keabsahan email tersebut dan meminta penyelidikan terbuka mengenai tuduhan awal Peng.

“Kami tetap bersikukuh dalam seruan bagi investigasi penuh, adil dan transparan, tanpa sensor, terhadap tuduhannya mengenai pelecehan seksual,” kata WTA dalam pernyataan yang dikeluarkan setelah video Peng diunggah. [uh/ka]