Para pejabat Federal Amerika mengumumkan hari Jumat (26/10) telah menangkap Cesar Sayoc, laki-laki berumur 56 tahun, sehubungan dengan pengiriman 13 paket bom kepada tokoh-tokoh partai Demokrat dan sejumlah pengecam Presiden Trump.
Sayoc didakwa melakukan lima kejahatan tingkat federal, termasuk mengirim bahan-bahan peledak dan mengancam mantan presiden. Kalau didapati bersalah dia bisa dihukum penjara sampai 48 tahun, kata Jaksa Agung Jeff Sessions.
Para petugas masih terus menyelidiki apakah ada orang lain yang terlibat dalam pengiriman bom-bom pipa itu. Direktur FBI Christopher Wray mengatakan pada wartawan hari Jumat bahwa sidik jari yang ditemukan dalam salah satu paket bom itu mengarahkan polisi untuk menangkap Sayoc.
Sayoc dilaporkan punya catatan kejahatan, termasuk pernah membuat ancaman akan meledakkan bom. Akun media sosialnya menunjukkan posting-posting yang melecehkan kelompok Demokrat dan memuji Presiden Trump.
Paket bom itu terdiri dari sepotong pipa plastik, sebuah jam digital dan bahan peledak, dikirimkan kepada tokoh-tokoh Partai Demokrat termasuk mantan Presiden Obama, mantan Wakil Presiden Joe Biden dan Hillary Clinton, calon presiden yang dikalahkan oleh Trump dalam pemilihan tahun 2016.
Tidak ada satupun dari bom pipa itu yang meledak dan tidak ada orang yang cedera, tapi laporan tentang paket-paket bom itu telah meningkatkan ketegangan pada tingkat nasional menjelang pemilihan sela tanggal 6 November. [ii]