Pihak Berwenang Indonesia Rencanakan Operasi Kontra Teror

Anggota Densus 88 dalam latihan operasi penyergapan. (Foto: dok).

Juru bicara Polri Rikwanto mengatakan para penyelidik sedang berusaha memperoleh lebih banyak informasi mengenai serangan yang direncanakan itu dari sedikitnya 14 tersangka teroris terkait ISIS yang telah ditangkap dalam beberapa pekan ini.

Pihak berwenang Indonesia mengatakan mereka merencanakan operasi kontra-terorisme lagi setelah menewaskan dua orang militan yang dicurigai merencanakan serangan terhadap pos polisi dalam baku tembak pada Hari Natal.

Juru bicara Polri Rikwanto mengatakan para penyelidik sedang berusaha memperoleh lebih banyak informasi mengenai serangan yang direncanakan itu dari sedikitnya 14 tersangka teroris yang mempunyai hubungan dengan ISIS yang telah ditangkap dalam beberapa pekan ini.

“Kami yakin masih ada anggota komplotan yang berencana melakukan perbuatan seperti menghentikan perayaan Natal dan Tahun Baru,” kata Rikwanto kepada para wartawan hari Senin (26/12) di Jakarta.

Rencana terbaru ini digagalkan, setelah polisi menangkap dua orang militan yang memberitahu polisi tempat persembunyian militan, di mana polisi menembak mati dua militan lainnya, setelah polisi mengatakan para militan tersebut berusaha menyerang polisi dengan golok.

Rikwanto mengatakan ke-4 militan berencana menyerang satu pos polisi di Purwakarta, daerah yang jaraknya 100 kilometer dari Jakarta.

Penggrebekan itu adalah yang terbaru dalam beberapa pekan ini yang menghentikan serangan yang direncanakan, dan meningkatkan keprihatinan bahwa militan di negara Muslim terbesar di dunia itu, semakin tidak takut.

Polisi mengatakan pekan lalu bahwa para tersangka teroris yang ditahan sedang ditanyai mengenai rencana pemboman istana presiden di Jakarta dan sarana lain di tempat yang tidak diungkapkan. Kedua rencana tersebut melibatkan pembom bunuh diri perempuan, strategi baru militan di Indonesia. [gp]