Datanglah ke sebuah TPS di Rusia pada bulan Maret dan dapatkan kesempatan untuk memenangkan iPhone atau iPad. Itulah salah satu rencana yang sedang dipertimbangkan Rusia untuk mengupayakan jumlah pemilih yang tinggi dalam pemilu presiden yang akan diselenggarakan, demikian menurut sebuah dokumen yang dibocorkan dan dilaporkan oleh media Rusia.
Pemilihan kembali Vladimir Putin sebagai presiden sudah terjamin. Namun meskipun ia masih sangat populer, menurut jajak pendapat, keberhasilan pemilihan presiden tidak dijamin, dan aktivis oposisi mengatakan Rusia waswas dalam usaha menyeimbangkan antara pengawasan kampanye yang ketat dan menghindari sikap apatis pemilih.
Pemerintah Rusia, kata aktivis oposisi, bertekad untuk memastikan jumlah pemilih yang besar untuk menunjukkan Putin tetap menjadi pemimpin Rusia yang tak tergantikan, setelah 18 tahun berkuasa, dan cengkeramannya terhadap negara itu tidak melemah.
Satu-satunya pemimpin oposisi yang benar-benar independen, Alexei Navalny, seorang juru kampanye anti-korupsi, telah disingkirkan; Diskualifikasinya ditegaskan kembali hari Sabtu oleh Mahkamah Agung Rusia.
Meskipun demikian Navalny tetap menjadi duri bagi Russia karena ia ingin menggambarkan pemilu itu dimanipulasi, dengan menggunakan video online untuk mengejek korupsi di lingkaran Putin dan demonstrasi jalanan untuk memprovokasi tanggapan Kremlin.
Navalny, yang menjadi terkenal dengan menyelenggarakan protes di jalan-jalan di Moskow menentang dugaan kecurangan dalam pemilu legislatif 2011 mengatakan kandidat-kandidat lainnya ditunjuk atau digunakan sebagai peraga. Pejabat Kremlin membantah tuduhan tersebut. Dalam sebuah wawancara televisi baru-baru ini, Putin bahkan tidak mau menyebut nama Navalny, namun pemimpin Rusia itu dengan kasar mengatakan tidak akan pernah membiarkan Navalny "mengguncang negara kita". [my/ii]