PLN Tandatangani 14 Kesepakatan Energi Bersih selama COP28

Lokasi pelaksanaan KTT Perubahan Iklim PBB COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab, Rabu, 13 Desember 2023. (AP/Peter Dejong)

Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengatakan pada hari Jumat (15/12) bahwa pihaknya telah menandatangani 14 perjanjian dengan berbagai lembaga selama KTT iklim COP28. Semua perjanjian itu ditujukan untuk mewujudkan transisi ke energi yang lebih ramah lingkungan.

Perjanjian-perjanjian tersebut mencakup rencana untuk mengembangkan ekosistem energi terbarukan, menutup pembangkit listrik tenaga batu bara lebih cepat daripada jadwal, dan menyediakan program pelatihan pekerja, kata PLN dalam sebuah pernyataan.

Kesepakatan dengan Hydrogen de France dari Perancis menyerukan pengembangan pembangkit listrik hibrida sel bahan bakar hidrogen di Indonesia, kata PLN.

PLN juga sepakat dengan Abu Dhabi National Energy Company (TAQA) untuk mengembangkan interkoneksi jaringan transmisi dan sebuah smart grid di Indonesia.

Your browser doesn’t support HTML5

Pasca COP28, Indonesia Diingatkan Tidak Tertipu Proyek Hijau Palsu

Smart grid merupakan sistem jaringan listrik yang terintegrasi dengan teknologi informasi dan telekomunikasi sehingga memungkinkan adanya komunikasi dua arah antara produsen dan konsumen listrik. Smart grid dapat meningkatkan pengawasan, pengendalian dan komunikasi dalam rantai pasokan listrik sehingga efisiensi listrik dan keandalan jaringan listrik dapat lebih terjamin.

PLN Nusantara Power, salah satu unit PLN, sepakat dengan Sembcorp Utilities Singapura untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya di Nusantara, ibu kota baru Indonesia.

PLN dan Korean Hydro & Nuclear Power sepakat untuk menjajaki prastudi kelayakan pembangkit listrik tenaga nuklir di Indonesia yang menggunakan teknologi reaktor modular kecil.

“Sebagai lokomotif transisi energi di Indonesia, PLN menyadari bahwa PLN tidak akan mampu melakukan upaya mitigasi perubahan iklim sendirian,” kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo.

Sebagian besar kapasitas listrik Indonesia saat ini bersumber dari batu bara dan PLN telah berjanji untuk beralih ke energi yang lebih ramah lingkungan. Pemerintah berencana untuk membangun kapasitas tambahan energi terbarukan sebesar 31,6 gigawatt antara tahun 2024 dan 2033. [ab/uh]