PM Australia mengatakan, Rabu (10/2), negaranya tidak mungkin menyerahkan ke AS catatan komunikasi internal pemerintahnya dengan seorang diplomat Australia yang ikut memicu penyelidikan FBI mengenai campur tangan Rusia dalam pemilu presiden Amerika 2016.
Presiden Donald Trump baru-baru ini meminta PM Scott Morrison dan sejumlah pemimpin asing lainnya untuk membantu Jaksa Agung AS William Barr dalam penyelidikannya mengenai asal muasal penyelidikan Rusia yang di antaranya terjadi karena petunjuk yang berasal dari seorang diplomat Australia bernama Alexander Downer.
BACA JUGA: Trump Desak PM Australia Ikut Bantu Mendiskreditkan Penyelidikan MuellerMorrison mengatakan, ia sebelumnya memang sepakat untuk bekerja sama dalam penyelidikan itu dalam pembicaraan teleponnya dengan Trump bulan lalu. Namun, Morisson mengindikasikan Australia tidak mungkin menyediakan catatan komunikasi diplomatik Downer mengenai masalah itu ke para penyelidik AS.
“Ini hal yang sangat tidak biasa dilakukan dan Australia tidak akan melakukan sesuatu yang membahayakan kepentingan nasional," kata Morrison ke Sky News Australia.
Terungkapnya fakta bahwa Trump meminta para pemimpin dunia membantu penyelidikan Barr menegaskan bahwa Presiden Trump masih terobsesi oleh penyelidikan jaksa khusus Robert Mueler , dan ia memanfaatkan pemerintah AS untuk menyelidiki apa yang diyakininya sebagai tindakan yang bermotif politik. Terungkapnya fakta ini juga menunjukkan bahwa Barr terlibat langsung dalam penyelidikan itu. Barr dilaporkan melakukan perjalanan ke luar negeri untuk melangsungkan pertemuan pribadi dengan sejumlah pejabat penegak hukum asing. [ab/uh]