Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, calon sekretaris jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO berikutnya, mengatakan pada Sabtu (17/2) bahwa Eropa harus berhenti mengeluh tentang Donald Trump dan fokus pada apa yang bisa mereka lakukan untuk membantu Ukraina.
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Trump telah memicu kemarahan di Eropa, dengan mengatakan bahwa jika terpilih kembali pada November, ia tidak akan membela sekutu NATO yang tidak mengeluarkan cukup dana untuk pertahanan.
“Kita harus berhenti mengeluh, merengek, dan mengomel tentang Trump,” kata Rutte pada Konferensi Keamanan Munich.
Dia menambahkan: "Terserah rakyat Amerika. Saya bukan orang Amerika, saya tidak bisa memilih di AS. Kita harus bekerja dengan siapa pun yang ikut serta dalam pemilu."
BACA JUGA: Komentar Trump soal NATO Guncang EropaDia mengatakan Eropa harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk pertahanan dan meningkatkan produksi amunisi, bukan hanya karena Trump mungkin akan kembali berkuasa.
Dia mengatakan Eropa perlu meningkatkan dukungannya terhadap Ukraina karena hal itu demi kepentingannya.
Rutte, yang secara tak terduga mengumumkan pengunduran dirinya dari politik Belanda pada Juli, mengatakan ia tidak tahu apakah ia dianggap sebagai calon terdepan untuk memimpin NATO dan tidak akan memulai kampanye pribadi.
"Dan semua keluhan dan keluh kesah tentang Trump. Saya mendengarnya terus-menerus selama beberapa hari terakhir. Mari kita berhenti melakukan hal itu," kata Rutte, seraya menambahkan bahwa setelah berbicara dengan para politisi AS di Munich, ia "sangat optimis" bahwa bantuan militer AS yang terhenti pada akhirnya akan lolos.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjabat sejak 2014 dan akan mengundurkan diri pada Oktober 2024. [ah/ft]