PM Inggris Berupaya Yakinkan Kalangan Bisnis

Perdana Menteri Inggris Theresa May, di Lancaster House, London, 17 Januari 2017 (AP Photo/Kirsty Wigglesworth, pool).

Perdana Menteri Inggris Theresa May, Kamis (19/1) berusaha meyakinkan tokoh-tokoh bisnis bahwa negaranya tetap berkomitmen pada perdagangan bebas dan globalisasi, meskipun tahun lalu memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa.

Hanya dua hari setelah mengindikasikan bahwa Inggris akan meninggalkan pasar tunggal Eropa serta Uni Eropa, May mengatakan kepada hadirin di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, bahwa keputusan Inggris meninggalkan Uni Eropa, Brexit, bukanlah penolakan terhadap teman-teman Inggris di Eropa, atau upaya mengakhiri kerjasama.

Seraya mengakui bahwa Inggris harus menghadapi suatu periode perubahan penting dan bahwa jalan mendatang kadang-kadang akan menghadapi ketidakpastian, May menyatakan bahwa Brexit merupakan keputusan untuk mengendalikan dan membuat keputusan bagi Inggris sendiri, dan untuk menjadi semakin global dan internasional dalam tindakan maupun semangatnya.

Selain mengupayakan perjanjian perdagangan bebas yang berani dan ambisius dengan Uni Eropa, May mengatakan Inggris ingin mencapai perjanjian perdagangan dengan “teman-teman lama” dan “sekutu-sekutu baru.”

Ia mengatakan bahwa pembahasan tentatif telah dimulai denganAustralia, India dan Selandia Baru dan bahwa China, Brazil dan negara-negara Teluk Persia telah menyatakan berminat untuk mengadakan perjanjian perdagangan. [uh/ab]