PM Inggris Katakan Krisis Covid-19 Tunjukkan Kekuatan Perserikatan

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson saat melakukan kunjungan ke Moray, Skotlandia, Kamis (23/7).

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengunjungi Skotlandia pada hari Kamis (23/7), dan mengatakan krisis seperti pandemi COVID-19 menggambarkan “kekuatan perserikatan” sementara jajak pendapat baru menunjukkan adanya peningkatan dukungan untuk referendum kemerdekaan di negara semi-otonom itu.

Berbicara kepada para wartawan ketika tiba di kepulauan Orkney di Skotlandia, Johnson mengatakan dia berada di sana untuk menunjukkan betapa kuatnya manfaat persatuan antara Inggris dan Skotlandia dalam krisis seperti pandemi, tidak hanya dalam hal perawatan kesehatan, tetapi juga dalam kerja sama untuk memulihkan perekonomian.

Tetapi penanganan yang dilakukan oleh Johnson terhadap pandemi, berikut dukungannya yang kuat untuk Brexit telah merenggangkan hubungan dengan Skotlandia, serta Wales dan Irlandia Utara.

Melalui akun Twitter-nya, Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon, yang tadinya diperkirakan tidak akan menemui Johnson, menyambut kedatangan perdana menteri Inggris itu. Tetapi, dia menambahkan bahwa kehadirannya adalah untuk menyoroti salah satu alasan utama bagi kemerdekaan Skotlandia: “Dihadapkan dengan politisi yang tidak kita pilih serta membawa kita ke jalan yang tidak kita pilih.”

Partai Nasional Skotlandia pimpinan Sturgeon yang berkuasa telah menuduh Johnson mengacaukan pesan tentang virus corona dan memutuskan untuk menerapkan strategi penutupan wilayah sendiri dan tidak tergantung pada kebijakan London. Sturgeon menganjurkan penggunaan masker wajah jauh lebih awal dalam pandemi.

Pemerintahan Johnson baru membuat masker wajib dipakai oleh mereka yang berbelanja di London mulai Jumat (17/7). [lt/jm]