PM Inggris Rishi Sunak mengunjungi ibu kota Ukraina, Kyiv, hari Jumat (12/1), untuk mengumumkan paket bantuan baru untuk Ukraina, termasuk di antaranya peningkatan dana militer untuk perangnya melawan Rusia, menurut pernyataan dari kantornya.
Sunak diperkirakan mengumumkan pendanaan militer untuk Ukraina untuk tahun fiskal mendatang akan bernilai $3,2 miliar, menurut pernyataan itu. Pendanaan itu akan mencakup rudal jarak jauh, pertahanan udara, amunisi artileri dan keamanan laut.
“Saya di sini hari ini dengan satu pesan” Inggris tidak akan pernah goyah,” kata Sunak. “Kami akan mendukung Ukraina, pada saat-saat terkelam mereka dan dalam masa-masa mendatang yang lebih baik.”
Sunak pertama kali mengunjungi Ukraina pada November 2020, tidak lama setelah ia menjabat perdana menteri. Inggris adalah salah satu pendukung Ukraina yang paling vokal.
Inggris adalah donor bantuan militer terbesar kedua untuk Ukraina setelah AS, dengan memberikan total $3,3 miliar pada 2022 dan 2023.
Kunjungan Sunak terjadi beberapa jam setelah militer Inggris dan AS mengebom Yaman, menghantam lebih dari selusin lokasi yang digunakan kelompok Houthi dukungan Iran.
Serangan hari Kamis itu merupakan pengingat akan perang lainnya, yang telah berkecamuk selama bertahun-tahun di negara termiskin di dunia Arab. Serangan tersebut juga berisiko memicu konflik regional yang lebih luas terkait perang Israel melawan Hamas di Jalur Gaza.
Kekhawatiran ini mengalihkan perhatian dari perjuangan Ukraina – suatu pergeseran yang diupayakan Zelenskyy untuk dilawan melalui diplomasi.
Ukraina dan Rusia sama-sama berjuang untuk memperkuat kembali persenjataan mereka setelah 22 bulan pertempuran dan konflik yang berpotensi berlangsung berlarut-larut. Garis depan sepanjang 1.500 kilometer sebagian besar tidak berubah selama musim dingin. Ukraina dan Rusia sama-sama memerlukan peluru artileri, rudal dan drone yang memungkinkan serangan jarak jauh.
Ukraina mengatakan Moskow menerima peluru artileri dan rudal dari Korea Utara dan drone dari Iran. Pada 4 Januari, Gedung Putih menyebut para pejabat intelijen AS mengatakan Rusia mendapatkan rudal-rudal balistik dari Korea Utara dan berusaha mendapatkannya juga dari Iran.
Pemimpin Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mendesak sekutu-sekutu Barat Kyiv untuk memberi Ukraina lebih banyak dukungan selain miliaran dolar bantuan militer yang telah diterima negara itu.
Pekan ini Zelenskyy mengunjungi tiga negara kecil di Baltik - Lithuania, Estonia dan Latvia — dalam upaya mendapatkan janji bantuan baru. Negara-negara Eropa Timur, yang juga termasuk pendukung kuat Kyiv, menjanjikan lebih banyak rudal, drone, howitzer dan peluru artileri.
Zelenskyy telah memperingatkan bahwa Ukraina sangat memerlukan sistem pertahanan udara untuk menangkis serangan udara Rusia. Serangan besar-besaran Rusia baru-baru ini – lebih dari 500 drone dan rudal ditembakkan antara 29 Desember dan 2 Januari, menurut para pejabat di Kyiv – menguras sumber daya pertahanan udara Ukraina dan membuatnya rentan.
Sunak mengatakan Inggris mengakui bahwa keamanan Ukraina “adalah keamanan kita.” [uh/ab]