Perdana Menteri Italia Mario Draghi telah memberitahu kabinetnya bahwa ia akan mengajukan pengunduran dirinya Kamis (14/7) malam waktu setempat kepada presiden, menyusul penolakan sekutu koalisinya untuk mendukung sebuah rancangan undang-undang pemerintah.
“Mayoritas persatuan nasional yang telah menopang pemerintahan ini sejak pembentukannya sudah tidak ada lagi,” kata Draghi dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan kantornya.
Sebelumnya pada hari Kamis, Draghi memenangkan mosi tidak percaya di Senat, namun masa depan pemerintahan persatuan pandeminya diragukan setelah Partai Gerakan Bintang Lima yang populis memboikot pemungutan suara, memicu krisis dalam koalisinya.
BACA JUGA: Italia Nyatakan Darurat Kekeringan di Lima Wilayah UtaraPemungutan suara untuk rancangan undang-undang yang akan membantu warga Italia menghadapi lonjakan harga energi itu dimenangkan dengan hasil 172-39. Namun para senator dari Partai Bintang Lima tidak hadir setelah mengonfirmasi bahwa mereka tidak akan ikut serta.
Di luar gedung Senat, anggota Parlemen Eropa dari Partai Forza Italia Antonio Tajani mengatakan bahwa Partai Gerakan Bintang Lima telah menyebabkan “konsekuensi yang tidak dapat diprediksi dan terbayangkan, yang dipicu oleh pilihan partai politik yang tidak bertanggung jawab, yang hanya merugikan warga Italia.”
Presiden Sergio Mattarella akan memutuskan apakah akan menerima atau menolak permohonan pengunduran diri Draghi.
Namun apabila krisis pemerintahan tidak bisa dituntaskan dengan segera, maka Mattarella dapat membubarkan parlemen dan menyiapkan penyelenggaraan pemilu secepatnya pada bulan September. [rd/ka]