Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan kepada delegasi Korea Selatan pada hari Selasa (26/4) bahwa kedua negara "tidak boleh lagi membuang waktu" dalam meningkatkan hubungan, setelah bertahun-tahun ketegangan karena masalah masa perang.
Pertemuan di Tokyo itu merupakan langkah hati-hati menuju perbaikan hubungan menjelang kunjungan Presiden AS Joe Biden dan di tengah meningkatnya ancaman keamanan regional dari Korea Utara dan China.
“Mengingat situasi internasional saat ini, di mana tatanan internasional berbasis hukum terancam, sekarang adalah waktu yang tepat bagi kerja sama strategis," kata Kishida kepada delegasi tersebut, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Jepang.
"Kita tidak boleh membuang-buang waktu untuk meningkatkan hubungan Jepang-Korea Selatan," tambahnya.
Laporan-laporan media Jepang mengatakan delegasi beranggotakan tujuh orang itu menyerahkan surat presiden terpilih konservatif Korea Selatan, Yoon Suk-yeo, kepada Kishida.
BACA JUGA: Delegasi Korsel Bertemu Menlu Jepang untuk Hangatkan HubunganJepang dan Korea Selatan adalah sekutu AS, tetapi hubungan mereka kadang-kadang tegang karena perselisihan terkait dengan pemerintahan kolonial Tokyo tahun 1910 hingga 1945 di Semenanjung Korea.
Hubungan menjadi sangat dingin di bawah presiden Korea Selatan Moon Jae-in, kata Daniel Sneider, dosen Studi Asia Timur di Universitas Stanford.
Moon "akan meninggalkan jabatannya tanpa pernah melakukan kunjungan resmi ke Jepang, dan tanpa pernah menjamu perdana menteri Jepang", katanya kepada AFP.
Kerja sama antara kedua negara dan Amerika Serikat kembali menjadi fokus perhatian Korea Selatan setelah Yoon memenangkan pemilihan presiden bulan lalu yang menjanjikan kebijakan yang lebih tegas terhadap Korea Utara yang bersenjata nuklir.
Delegasi Korea Selatan yang dipimpin oleh anggota parlemen konservatif Chung Jin-suk juga bertemu dengan menteri luar negeri Jepang dan pejabat tinggi lainnya sehari sebelumnya.
Pemerintahan Korea Selatan yang akan datang "jelas ingin meningkatkan hubungan dengan Jepang," kata Sneider.
Sneider mengatakan, ada spekulasi bahwa Kishida akan menghadiri pelantikan Yoon pada 10 Mei mendatang, sesuatu yang dulu biasa dilakukan oleh perdana menteri Jepang. [ab/uh]