Perdana Menteri Korea Selatan, Chung Hong-won meletakkan jabatan menyusul keributan publik atas tanggapan pemerintahannya terhadap musibah kapal feri tanggal 16 bulan ini yang menyebabkan lebih dari 300 orang tewas atau hilang.
Dengan wajah muram ia mengumumkan pengunduran dirinya itu lewat pernyataan singkat di televisi Minggu pagi setelah lebih dulu menunduk kepada sekelompok wartawan negaranya. Ia mengatakan menjadi beban yang terlalu berat bagi pemerintah jika ia tetap memegang jabatan.
Kapal feri bernama SEWOL yang berbobot 6800 ton tengah membawa ratusan pelajar dan guru melakukan wisata lapangan ke pulau Jeju, di barat daya negeri itu ketika terguling lalu tenggelam.
Musibah itu menggemparkan kemudian membuat marah warga Korea Selatan disusul dengan kecaman luas terhadap awak kapal karena meninggalkan kapal itu sebelum bantuan pertolongan berlangsung sepenuhnya.
Dalam pernyataannya mengundurkan diri tadi, Perdana Menteri Chung Hong-won mengatakan ia semula ingin mundur jauh sebelumnya namun tugas bantuan dan pertolongan adalah prioritas utama dan ia ingin membantu sebelum mundur dari jabatan.
Kapal feri bernama SEWOL yang berbobot 6800 ton tengah membawa ratusan pelajar dan guru melakukan wisata lapangan ke pulau Jeju, di barat daya negeri itu ketika terguling lalu tenggelam.
Musibah itu menggemparkan kemudian membuat marah warga Korea Selatan disusul dengan kecaman luas terhadap awak kapal karena meninggalkan kapal itu sebelum bantuan pertolongan berlangsung sepenuhnya.
Dalam pernyataannya mengundurkan diri tadi, Perdana Menteri Chung Hong-won mengatakan ia semula ingin mundur jauh sebelumnya namun tugas bantuan dan pertolongan adalah prioritas utama dan ia ingin membantu sebelum mundur dari jabatan.