PM Malaysia Temui Tim Pencari Pesawat Malaysia Airlines

  • Steve Herman

PM Malaysia Najib Razak (kiri) berjalan bersama PM Australia Tony Abbott di Perth, Australia, Kamis (3/4).

PM Malaysia Najib Razak yang pemerintahannya sedang dikecam terkait penanganan hilangnya pesawat MH370, berkunjung ke Australia untuk berbicara dengan para awak yang terlibat dalam pencarian pesawat itu, Kamis (3/4).
Perdana Menteri Australia Tony Abbott berusaha menjelaskan kemungkinan harapan akan menemukan setiap jejak jet penumpang Malaysia Airlines di perairan terpencil di Samudra Hindia selatan.

Hari Kamis (3/4), PM Tony Abbott berbicara disamping Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dalam sebuah kunjungan ke sebuah pangkalan angkatan udara Australia di mana tim dari berbagai negara melakukan pencarian yang oleh pemimpin Australia itu disebut “yang tersulit dalam sejarah manusia”.

"Kita tidak bisa yakin sepenuhnya berhasil dalam pencarian pesawat MH370. Tapi kita yakin akan melakukan segala cara dan tanpa henti sampai kita melakukan semua yang bisa kita lakukan sebagai manusia," ungkap Abbott.

Sementara, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan kepada wartawan ia tetap berharap sesuatu akan ditemukan.

"Selagi saya berbicara 10 pesawat dan sembilan kapal sedang melakukan pencarian di Samudra Hindia untuk mendapat pertanda apapun dari pesawat yang hilang. Daerah pencarian sangat luas dan kondisinya tidak mudah. Tapi wilayah pencarian yang baru memberi kita harapan baru," kata Razak.

Penerbangan 370 Malaysia Airlines hilang hampir sebulan lali pada penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Pesawat itu membawa 239 orang. Sebagian penumpang adalah warga China.

Australia telah memimpin pencarian yang dilakukan personil militer dari tujuh negara, Australia, Inggris, China, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru dan Amerika. Upaya-upaya kini dipusatkan pada perairan sekitar 1600 kilometer di barat laut pantai Australia.
Pesawat-pesawat pencari hari Kamis terbang di atas zona seluas 223 ribu kilometer persegi. Penelusuran selama dua minggu di bagian selatan Samudra Hindia itu belum menghasilkan jejak apapun mengenai pesawat Boeing 777 itu.

Baterai kotak hitam pesawat itu diperkirakan akan habis dalam beberapa hari mendatang tanpa sinyal tersebut akan bertambah berat untuk menemukan lokasi bagian penting apapun dari pesawat itu yang diyakini tenggelam ke dasar lautan.

Sebuah kapal perang Australia menuju lokasi pencarian dengan peralatan Amerika yang bisa mendeteksi “ping” dari perekam pesawat itu.

Sebuah kapal selam nuklir Inggris dengan kemampuan pencarian bawah laut canggih (HMS Tireless) dan sebuah kapal survei Inggris (HMS Echo) kini juga ikut dalam operasi itu.