PM Niger Minta Dukungan Internasional pasca Kudeta

Perdana Menteri Niger Ouhoumoudou Mahamadou (foto: dok).

Perdana Menteri Niger, Ouhoumoudou Mahamadou, yang terjebak di luar negeri sejak kudeta pekan lalu, mengimbau masyarakat internasional pada hari Selasa (1/8) untuk membantu negaranya memulihkan demokrasi.

Berbicara kepada kantor berita Associated Press di Paris, Mahamadou mengatakan, Niger harus dianggap penting dalam memperkuat demokrasi di Afrika Barat dan melindungi negara-negara di selatan “dari penyebaran terorisme.”

"Niger adalah negara yang penting dalam hal keamanan, tidak saja untuk seluruh Afrika, tapi juga seluruh dunia. Negara kami berbatasan dengan negara-negara Magrib (negara-negara Afrika utara di sisi barat, red.) – khususnya Libya, yang kini juga mengalami ketidakstabilan dan ketidakamanan. Jadi dapat dikatakan, Niger berada di perbatasan dengan Eropa. Upaya kami melawan migrasi ilegal membantu mengurangi arus migran yang menyeberang dari Libya ke Eropa. Jika upaya ini berhenti, dan jika negara kami tidak stabil, maka akan ada lebih banyak migran menuju Eropa," kata Mahamadou.

BACA JUGA: Pertama Kali Sejak Kudeta Minggu Lalu, Presiden Niger Muncul

Badan regional Afrika Barat yang dikenal sebagai ECOWAS mengumumkan sanksi perjalanan dan ekonomi terhadap Niger pada hari Minggu (30/7) dan mengatakan mereka akan mengerahkan kekuatan jika para pemimpin kudeta menolak untuk mengembalikan kekuasaan presiden Niger, Mohamed Bazoum, yang terpilih secara demokratis, dalam waktu satu minggu.

Mahamadou mengatakan sanksi itu akan menjadi "malapetaka" bagi Niger. [ps/rd]