Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif pada Senin (10/6) menyampaikan ucapan selamat singkat kepada rekannya Narendra Modi karena terpilih kembali sebagai perdana menteri di India, hampir seminggu setelah hasil pemilu diumumkan.
Terlahir dari pemisahan India yang dikuasai Inggris pada tahun 1947, kedua negara bertetangga ini telah berperang dua kali memperebutkan wilayah Kashmir yang disengketakan.
"Ucapan selamat disampaikan kepada @narendramodi (Modi) atas pengambilan sumpahnya sebagai Perdana Menteri India," tulisnya di X, dalam komentar resmi pertama dari Pakistan.
Modi dilantik pada hari Minggu dalam sebuah upacara yang dihadiri oleh para pemimpin Asia Selatan dari Bangladesh, Maladewa dan Sri Lanka, namun negara tetangga China dan Pakistan tidak hadir.
Saudara laki-laki Sharif, yang juga mantan perdana menteri, Nawaz Sharif menghadiri pelantikan Modi pada tahun 2014, yang pertama dalam sejarah kedua negara bersenjata nuklir itu.
Namun kedua negara bertetangga tersebut saat ini memiliki hubungan yang minim dan hubungan tersebut semakin buruk selama satu dekade di bawah pemerintahan Modi, yang telah meningkatkan agenda nasionalis Hindunya.
Pakistan menangguhkan perdagangan bilateral dan menurunkan tingkat hubungan diplomatik dengan New Delhi pada tahun 2019, setelah Modi mencabut otonomi terbatas Kashmir yang dikelola India dalam sebuah langkah yang dirayakan secara luas di seluruh India.
BACA JUGA: India Ucapkan Selamat untuk PM Pakistan yang BaruKedua negara yang saling bermusuhan ini sering melontarkan tuduhan spionase dan mengobarkan militansi di wilayah masing-masing.
Perdana Menteri Pakistan yang baru terpilih sebelumnya telah mengisyaratkan keinginannya untuk meningkatkan hubungan dengan India.
Namun para analis mengatakan Pakistan, yang luasnya seperenam India, hanya mempunyai sedikit kekuatan untuk dimanfaatkan.
“Kampanye pemilu Modi berkisar pada retorika anti-Muslim dan anti-Pakistan,” kata Zahid Hussain, seorang penulis opini dan penulis, di surat kabar berbahasa Inggris terkemuka di negara itu, Dawn.
“Narasi kampanye Modi memperjelas bahwa di bawah dispensasinya, umat Islam akan tidak berdaya secara politik, terpinggirkan secara ekonomi, dan kehilangan hak konstitusional mereka,” katanya setelah pemungutan suara. [ab/uh]