Partai Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong yang lama berkuasa dengan mudah memenangkan pemilihan umum hari Jumat (10/7) yang diadakan di tengah pandemi virus corona. Namun kemenangan tersebut menghadapi kemunduran karena pihak oposisi memperoleh kemenangan kecil.
Berbicara pada Sabtu pagi (11/7), Lee mengatakan partainya, Partai Aksi Rakyat (PAP) meraih 83 kursi parlemen, atau 89% dari total, tetapi menambahkan popularitasnya turun menjadi 61%.
Partai Buruh, satu-satunya oposisi yang duduk di parlemen, menambah kursi dari enam menjadi 10.
Hasil tersebut menandai penurunan kinerja PAP dari pemilu tahun 2015 di mana PAP merebut 93% kursi dan hampir 70% dari total suara.
BACA JUGA: Saudara PM Singapura Tidak Calonkan Diri dalam Pemilu ParlemenLee mengatakan hasil tersebut adalah kehormatan, namun ia mengakui tidak sekuat yang diharapkannya.
Pemilu itu dilakukan hanya beberapa minggu setelah negara itu bangkit dari penutupan wilayah selama dua bulan untuk mengendalikan salah satu wabah virus corona terburuk di Asia.
Negara kecil berpenduduk 5,8 juta orang ini melaporkan lebih dari 45 ribu kasus, kebanyakan diantara pekerja asing yang tinggal di asrama penuh sesak yang luput dari tahap awal manajemen krisis Singapura.
Dengan perkiraan ekonomi tahun ini menyusut hingga 7%, pemerintah Lee telah meluncurkan beberapa paket bantuan ekonomi dengan total sekitar $71,7 miliar dolar tetapi memperingatkan dampak ekonomi sepenuhnya belum dirasakan. [my/pp]