PM Thailand Ancam Batalkan Pembubaran Parlemen

Abhisit mengatakan tawarannya batal, jika pengunjuk rasa Kaos Merah tidak pulang ke rumah.

PM Thailand Abhisit Vejjajiva memperingatkan para demonstran Kaos Merah, ia tidak akan melanjutkan tawaran untuk mengadakan pemilu lebih awal jika mereka tidak menghentikan aksi protes mereka. Demonstrasi oleh kelompok anti-pemerintah tersebut sudah berlangsung di pusat perdagangan Bangkok selama delapan minggu terakhir ini.

Pada hari Kamis ini, Abhisit mengatakan jika pengunjuk rasa yang dikenal dengan nama Kaos Merah tidak pulang ke rumah, ia tidak akan membubarkan parlemen sebagai suatu langkah untuk mengadakan pemilu tanggal 14 November, seperti yang diusulkan Abhisit sebelumnya.

Kaos Merah berjanji akan tetap menduduki pusat Bangkok sampai Abhisit menetapkan tanggal untuk membubarkan parlemen. UU Thailand menentukan bahwa parlemen harus sudah bubar selama 45 sampai 60 hari sebelum pemilu dapat dilangsungkan.

Abhisit memberitahu para wartawan bahwa ia mungkin membubarkan parlemen pada paruh kedua bulan September untuk memungkinkan pelaksanaan pemilu sesuai tanggal yang diusulkan, dengan syarat, kelompok Kaos Merah menerima rencana rekonsiliasinya.